Rencana Pembelian Senjata Militer Rp1.760 Triliun Bocor, Kemenhan Curigai Ada Dugaan Upaya Adu Domba

Rencana Pembelian Senjata Militer Rp1.760 Triliun Bocor, Kemenhan Curigai Ada Dugaan Upaya Adu Domba

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mencurigai ada dugaan upaya adu domba antara Kementerian Pertahanan dan Mabes TNI. Hal ini terkait modernisasi alutsista senilai Rp1.760 Triliun. Belum jelas betul kecurigaan tersebut mengarah kepada siapa.

"Dengan informasi dan statement yang menyatakan bahwasannya Kementerian Pertahanan tidak melibatkan Mabes TNI dan para asrena di angkatan, jelas informasi dan statement tersebut bagi kami penuh motif politicking," ujar Juru bicara Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (4/6).

Ditambahkan Dahnil, informasi dan statement tersebut penuh dengan tanda-tanda melakukan upaya disharmonisasi antara Kementerian Pertahanan, Mabes TNI, dan angkatan,

Menurutnya, modernisasi alutsista melibatkan TNI sejak awal. Dia menyayangkan upaya-upaya yang disebutnya sebagai adu domba tersebut.

"Sejak awal proses upaya melakukan modernisasi alutsista dengan berbagai formula itu pasti melibatkan Mabes TNI. Juga pasti melibatkan 3 angkatan yang ada. Jadi statement dan informasi-informasi yang terkesan mengadu domba, penuh dengan upaya disharmonisasi tersebut sangat tidak benar," tegas Dahnil.

Seperti diketahui, Kemhan berencana membeli alusista melalui Rancangan Peraturan Presiden (Raperpres) tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia Tahun 2020-2024 (Alpalhankam).

Menhan Prabowo Subianto sendiri menegaskan pihaknya masih menggodok rencana pembelian alutsista tersebut.

"Ini sedang digodok. Sedang direncanakan bersama Bappenas, bersama Kemenkeu, dan pemangku-pemangku kepentingan lainnya," kata Prabowo usai rapat tertutup dengan Komisi I DPR, di kompleks gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (2/6) lalu.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (Lesperssi) Rizal Darma Putra, menyebut upaya pemerintah melalui Raperpres Alutsista yang sedang disusun dinilai tepat.

"Tenty saja, modernisasi alutsista mutlak dilakukan. Pemerintah sudah berada di jalur yang tepat dengan rencana investasi pertahanan 25 tahun ini," jelas Rizal Darma dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (4/6).

Anggapan modernisasi alutsista tidak dibutuhkan karena tidak ada perang perlu ditepis. Saat ini Indonesia diliputi berbagai ancaman. Baik militer maupun nonmiliter.

Berbagai jenis ancaman saat ini terdiri dari tiga potensi. Yaitu ancaman aktual, ancaman potensial, dan ancaman hibrida.

Ancaman aktual militer yang ada saat ini di antaranya, 'spillover' potensi konflik di Laut China Selatan dan perairan Natuna, pelanggaran wilayah perbatasan/intervensi asing, separatisme dan pemberontakan bersenjata, terorisme dan radikalisme. (rh/zul/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: