Lansia di Brebes Dikabarkan Mengeluh Kataraknya Semakin Parah Usai Divaksin, Dinkes Beri Penjelasan Begini
Di Kabupaten Brebes, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Brebes terus melakukan vaksinasi terhadap lanjut usia (lansia). Namun, ada cerita yang kurang mengenakkan pada salah seorang lansia yang belum lama ini mendapatkan vaksinasi sebanyak dua kali.
Ya, cerita itu datang dari Muisah (61) warga Desa Siasem Kecamatan Wanasari. Dirinya yang telah mendapatkan vaksinasi sebanyak dua dosis suntikan itu mengalami gangguan penglihatan.
Saat ditemui di kediamannya, Muisah menceritakan saat itu dirinya mendapatkan vaksinasi tahap pertama pada salah satu puskesmas tertanggal 29 Maret lalu sekitar pukul 09.25 WIB.
Mereka kemudian mendapatkan suntik vaksin dosis kedua pada tanggal 26 April sekitar pukul 09.10 WIB.
Dirinya memang memiliki riwayat penyakit mata (katarak) pada bagian mata sebelah kanan. Namun, sebelum divaksin dirinya mengaku masih bisa melihat dengan jelas.
"Tepatnya pada bulan puasa di hari kesebelas. Saat itu, saya pulang dari pengajian mata saya tambah buram gak bisa lihat," ujarnya.
Ditambahkannya, penglihatannya semakin buram (parah) setelah mendapatkan vaksinasi dosis kedua. Apalagi saat terkena cahaya, penglihatannya semakin silau dan tidak bisa melihat dengan jelas. Bahkan, untuk melihat benda yang ditunjukkan ke wajahnya juga tidak bisa kelihatan.
Khawatir dengan kondisi penglihatannya, dirinya sempat memeriksakan kodisinya ke dokter spesialis mata. Namun, belum ada perubahan.
"Renacanya besok mau periksa lagi. Semoga ada nantinya penglihatan saya bisa kembali normal," harapnya.
Menanggapi peristiwa tersebut Kepala Dinkes Brebes dr Sartono menjelaskan, keluhan katarak yang dialami Muisah dinilai tidak tergolong Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Namun, kondisi lansia itu termasuk Ko Insiden. Artinya, keluhan mata buram sudah dialami bersamaan dengan proses vaksinasi.
"Intinya, bukan KIPI karena rentang waktunya bersamaan sebelum proses vaksinasi. Tapi, kondisi penglihatan semakin buruk seiring tuntas dosis kedua," jelasnya.
Menindaklanjuti kondisi Muisah, lanjut Sartono, pihaknya segera berkoordinasi dengan yang memberikan vaksinasi terhadap Muisah.
Tujuannya, untuk memeriksa dan memastikan kondisi kesehatan fisik dan mata lansia tersebut. Kemudian, jika butuh rekomendasi dan rujukan penanganan katarak secara menyeluruh, pihaknya akan menjamin dan mengawal secara tuntas agar bisa ditangani maksimal.
"Yang jelas, untuk memastikan layanan kesehatan masyarakat dan lansia berjalan baik, kami akan memantau langsung lewat puskesmas terdekat," pungkasnya. (ded/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: