Kasus Covid-19 Meningkat di Kabupaten Tegal, Jogo Tonggo Diperketat
Kasus Covid-19 di wilayah Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal mengalami peningkatan. Akibatnya dua desa di wilayah tersebut memperketat program Jogo Tonggo. Kedua desa itu yakni Mejasem Barat dan Bangungalih.
Ketua Satgas Jogo Tonggo RT 07 RW 17 Kampung Siaga Candi di Desa Mejasem Barat, Cahyo Tri Atmojo mengatakan, semula satgas ini terbentuk dari kesepakatan warga guna mencegah penyebaran virus corona.
Adanya sistem pengamanan lingkungan ini juga sekaligus memupuk dan meningkatkan rasa solidaritas antarwarga, saling menjaga, saling membantu di tengah musibah dan penderitaan akibat pandemi Covid-19.
Salah satu konsistensi kinerja Satgas Jogo Tonggo di lingkungannya yakni, menjaga sarana tempat cuci tangan dan sabunnya tersedia, terpelihara dan berfungsi efektif.
Sarana cuci tangan ini ada di halaman depan masing-masing rumah warga. Selain itu, secara rutin pihaknya juga melakukan penyemprotan disinfektan, minimal satu minggu sekali.
Sampai sekarang masih rutin jaga malam untuk memantau aktivitas warga dan membuka ruang komunikasi warga.
"Warga melaporkan jika ada kedatangan tamu dari luar, atau apabila menjumpai seseorang yang bukan warga sini, maka akan kami data,” katanya.
Begitu pula di lingkungan RT 01 RW 02 Desa Bangungalih. Program Jogo Tonggo di wilayah tersebut diperketat karena jumlah warga yang terpapar Covid-19 semakin banyak.
Sekretaris Desa Bangungalih Teguh Pujiono mengatakan, di wilayahnya termasuk salah satu rukun warga yang masih aktif dan memiliki konsistensi serta kepedulian tinggi terhadap upaya memutus rantai penularan Covid-19.
Bahkan, salah satu rumah kepala dusun juga digunakan sebagai tempat isolasi mandiri warga yang tidak bisa isolasi di rumah karena berbagai sebab.
"Kami masih terus bergotongroyong membantu mencukupi kebutuhan makan sehari-hari warga yang terkena Covid-19,” ucapnya.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tegal Joko Wantoro menyatakan, eksistensi Satgas Jogo Tonggo sangat diperlukan untuk mencegah penularan Covid-19 dengan memanfaatkan modal sosial kegotong-royongan warga.
Pihaknya juga melihat ada pola komunikasi efektif yang terbangun. Warganya lebih peduli dan saling mengingatkan penerapan protokol kesehatan di lingkungannya seperti mencegah kegiatan yang menimbulkan kerumunan, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan disiplin menjalankan isolasi mandiri apabila terpapar.
Diharapkan, seluruh kepala desa bisa mengevaluasi dan meningkatkan perannya dalam membina Satgas Jogo Tonggo yang ada di wilayahnya. Hal ini penting mengingat kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal masih terus bertambah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: