Pemegang Saham PT TMI yang Akan Tangani Pembelian Senjata Rp1.750 Triliun Harus Dijelaskan ke Publik
Kabar PT Teknologi Militer Indonesia (TMI) akan menangani pengadaan alutsista senilai Rp 1,760 Triliun dibantah oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI.
Juru Bicara Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak menyebut PT TMI bergerak di bidang pengembangan teknologi dan sumber daya manusia. Perusahaan itu tidak terlibat pengadaan alutsista.
PT TMI disebutnya tidak akan melakukan kontrak dengan Kemenhan. Selain itu, PT TMI juga tidak ada kaitan dengan belanja alutsista maupun proses jual beli.
Menurutnya, PT TMI dibentuk oleh Yayasan Pengembangan Potensi Pertahanan. Prabowo Subianto tidak ikut campur di perusahaan tersebut. Namun, Prabowo sangat mendukung perusahaan-perusahaan alutsista. Hal ini dinilai penting untuk strategi diplomasi. Di sisi lain, Prabowo juga ingin membenahi persoalan alutsista dari para broker alias makelar.
Menanggapi hal itu, Koordinator MAKI (Masyarakat Anti Korupsi Indonesia) Boyamin Saiman mengatakan meski PT TMI disebut tidak ada kaitan dengan pengadaan alutsista, namun keberadaan perusahaan tersebut perlu dijelaskan ke publik.
"Pemegang saham di PT TMI itu siapa sih? Bagaimana komposisinya? Lalu keterkaitan PT TMI dengan pejabat-pejabat di kemenhan seperti apa. Ini semua harus dibuka ke publik. Ini penting supaya tidak menimbulkan kecurigaan," ujar Boyamin kepada FIN, Selasa (1/6).
Menurutnya, Kemenhan harus menganut mekanisme sistem keterbukaan. Karena sebelumnya melalui surat, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menginformasikan keberadaan PT Teknologi Militer Indonesia (PT TMI). Surat berkop Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI bernomor B/2099/M/XI/2020 tertanggal 16 November 2020 tersebut, ditujukan kepada CEO JSC Rosoboronexport, Alexander A Mikheev.
Surat itu diteken oleh Prabowo Subianto. Lengkap dengan stempel Kemenhan.
Isi surat Prabowo tersebut berbunyi:
“Izinkan saya menginformasikan bahwa mulai Desember 2019, Kementerian Pertahanan Republik Indonesia telah mendirikan beberapa perusahaan yang dikendalikan langsung oleh Kementerian Pertahanan melalui landasan pengembangan sumber daya pertahanan. Di antaranya adalah PT Teknologi Militer Indonesia,” tulis Prabowo dalam paragraf pertama.
Pada paragraf kedua tertulis tujuan PT TMI adalah untuk mempercepat, mengimplementasikan, dan mempercepat proyek dan akuisisi penting di bidang teknologi pertahanan, dan hal-hal terkait yang berkaitan dengan pertahanan. Termasuk pentingnya transfer peralatan teknologi dan transaksi countertrade.
“Para eksekutif perusahaan ini sekarang ditunjuk langsung oleh saya. Saat ini, pimpinan PT TMI dijabat oleh Mayor Jenderal (Ref) Glenny Kairupan. Sedangkan Presiden Direktur dan CEO PT TMI dijabat oleh Engineer Harsusanto,” tutup Prabowo dalam suratnya.
Boyamin menegaskan surat tersebut sudah diterbitkan. Apalagi PT TMI dikomandani oleh Mayjen TNI (purn) Glenny Kairupun.
Alumnus Akabri 1973 itu diketahui merupakan sahabat lama Prabowo Subianto. "Karena itu semuanya harus dijelaskan secara terbuka dan transparan ke publik," pungkas Boyamin. (rh/zul/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: