Soroti Kualitas Perencanaan Program yang Buruk, Jokowi Disebut Kritik Dirinya Sendiri

Soroti Kualitas Perencanaan Program yang Buruk, Jokowi Disebut Kritik Dirinya Sendiri

Presiden Joko Widodo menyatakan, kesenjangan antara pembangunan di tingkat pusat dan daerah saat ini masih terjadi.

Dia menilai, hal ini terjadi lantaran kualitas perencanaan yang perlu ditingkatkan dan juga tolak ukur keberhasilan program yang belum jelas.

“Saya melihat masih ada program yang tidak jelas ukuran keberhasilannya. Tidak jelas sasarannya, anggarannya yang mau disasar apa. Sehingga ini tidak mendukung pencapaian dari tujuan, dan tidak sinkron dengan program atau kegiatan lainnya,” ungkapnya, Kamis (27/5).

Sebagai contoh, Jokowi lantas menggambarkan potret kesenjangan pembangunan di pusat dan daerah dalam pelaksanaan proyek bendungan dan pelabuhan.

“Saya melihat, saya ini di lapangan terus, ada waduk enggak ada irigasinya. Irigasi primer, sekunder, tersier enggak ada. Saya temukan di lapangan,” kata Jokowi.

“Ada bangun pelabuhan baru enggak ada akses jalan ke situ. Apa-apaan, gimana pelabuhan itu bisa digunakan. Ini yang terus harus dikawal,” seru dia.

Jokowi menyoroti kualitas perencanaan program pemerintah yang buruk. Hal itu tercermin dalam beberapa proyek yang tidak karuan.

Perencanaan program yang buruk ini menurutnya sering terjadi juga di proyek infrastruktur. Dia mengaku sejauh ini dia sering melakukan peninjauan di beberapa proyek. Di sana lah Jokowi melihat ada yang tidak beres.

Pernyataan Presdien Jokowi itu pun ramai diperbincangkan masyarakat. Terutama netizen di media sosial, Jokowi dinilai sedang mengkritik dirinya sendiri.

Dikutip dari Fajar, salah satu yang memberikan sindiran adalah tokoh Nahdatul Ulama (NU) Umar Hasibuan atau Gus Umar.

“Pak Jokowi sedang mengkritik presiden Indonesia,” tulis Gus Umar di akun Twitternya, Jumat (28/5).

Hal senada diungkapkan oleh Politikus Demokrat Yan Harahap. Menurutnya, Jokowi hanya memperlihatkan kinerja pemerintah yang tidak beres.

“Kembali terjadi, Pak Jokowi mengkritik kinerja PEMERINTAH yang tak ‘becus’, karena kualitas perencanaan program pemerintah yang sangat buruk. Menurutnya paling sering terjadi di proyek infrastruktur, ya INFRASTRUKTUR!,” ungkapnya. (msn-int/fajar/ima)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: