Tentang Kudeta, 125.000 Guru di Myanmar Diskors Junta Militer Myanmar
Ratusan ribu guru di Myanmar diskors Junta Militer. Sebab mereka menentang aksi kudeta militer.
Sedikitnya 125.000 guru diskors junta militer Myanmar. Mereka diskors karena bergabung dengan gerakan pembangkangan sipil untuk menentang kudeta militer pada Februari lalu.
"Pemberlakuan skors itu telah terjadi beberapa hari sebelum dimulainya tahun ajaran baru, yang diboikot oleh beberapa guru dan orang tua sebagai bagian dari kampanye yang telah melumpuhkan negara itu sejak kudeta mempersingkat satu dekade reformasi demokrasi," kata seorang pejabat Federasi Guru Myanmar yang menolak menyebutkan nama, dikutip Reuters, Minggu (23/5).
Sebanyak 125.900 guru diskors hingga Sabtu, kata pejabat federasi guru. Dia mengaku dirinya sudah ada dalam daftar buronan junta dengan tuduhan menghasut ketidakpuasan.
Myanmar memiliki 430.000 guru sekolah menurut data terbaru, dari dua tahun lalu.
"Ini hanya pernyataan untuk mengancam orang agar kembali bekerja. Jika mereka benar-benar memecat orang sebanyak ini, seluruh sistem akan berhenti," katanya lagi.
Dia mengatakan dirinya diberitahu tuduhan yang dihadapi akan dibatalkan jika kembali.
Reuters tidak dapat menghubungi juru bicara junta atau kementerian pendidikan untuk memberikan komentar. Surat kabar Global New Light of Myanmar yang dikelola pemerintah meminta para guru dan siswa untuk kembali ke sekolah untuk memulai kembali sistem pendidikan.
Gangguan di sekolah itu bergaung bahwa di sektor kesehatan dan di seluruh pemerintahan dan bisnis swasta sejak negara Asia Tenggara itu dilanda kekacauan oleh kudeta dan penangkapan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.
Sekitar 19.500 staf universitas juga telah diskors, menurut kelompok guru.(gw/zul/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: