Di Tengah Pandemi Covid-19, 15 Orang di Kota Tegal Terkena DBD

Di Tengah Pandemi Covid-19, 15 Orang di Kota Tegal Terkena DBD

Di tengah pandemi Covid-19 ini, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) tetap harus diwaspadai. Sebab, dalam periode Januari-Mei 2021 saja, sudah ada belasan orang yang terkena penyakit itu.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal dr Sri Primawati Indraswari mengatakan, dalam periode Januari sampai Mei 2021, tercatat ada 15 kasus. Jumlah itu lebih sedikit jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai 40 kasus. 

"Jumlahnya menurun dari tahun lalu untuk periode yang sama. Itu, seiring meningkatnya kesadaran masyarakat menjaga kesehatan lingkungan yang dibarengi dengan kinerja lintas sektoral," katanya.  

Menurut Prima, dari 15 kasus itu tidak ada penderita yang sampai meninggal dunia. Bahkan, saat ini semuanya telah dinyatakan sembuh. Adapun kasus yang paling banyak dari Kelurahan Mintaragen dan Bandung dengan masing-masing tiga kasus. 

"Kemudian Kelurahan Kalinyamat Wetan dan Margadana dengan masing-masing dua kasus DBD. Selanjutnya Mangkukusuman, Slerok, Panggung, Tunon dan Pesurungan Lor dengan masing-masing satu kasus," ujarnya.

Kemudian jika melihat jenis kelamin, kata Prima, sebanyak 8 pasien laki-laki dan 7 perempuan. Paling banyak di usia 9 sampai 14 tahun dengan sembilan kasus.

"Untuk Kelurahan Bandung, menjadi perhatian. Sebab, dalam tiga tahun terakhir selalu muncul kasus DBD," jelasnya.

Prima menambahkan, sudah ada upaya yang dilakukan untuk menekan angka DBD. Di antaranya dengan melakukan fogging atau pengasapan. Bahkan, dilakukan hingga 29 kali di 18 RW yang terdapat laporan kasus DBD-nya.

"Tidak hanya itu, kita juga melakukan abatisasi dan pemberantasan sarang nyamuk, pemasangan ovitrap, edukasi 3M, dan bekerjasama lintas sektoral," pungkasnya. (muj/ima)

Sumber: