30 Orang Meninggal Usai Disuntik Vaksin

30 Orang Meninggal Usai Disuntik Vaksin

Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas KIPI) telah menangani 229 laporan KIPI serius terkait vaksin Covid-19 jenis Sinovac dan AstraZeneca selama program vaksinasi. 30 laporan di antaranya meninggal dunia.

Ketua Komnas KIPI, Hindra Irawan Satari mengatakan pihaknya telah menangani 211 laporan terkait vaksin Sinovac dan 18 kasus berkaitan dengan vaksin AstraZeneca.

"Kejadian mulai tahun lalu sampai 16 Mei 2021. Laporan KIPI serius berjumlah 229 laporan, terdiri atas Sinovac 211 laporan dan AstraZeneca ada 18 laporan," katanya saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX DPR, Kamis (20/5).

Dijelaskannya bahkan 30 laporan KIPI di antaranya menyebabkan meninggal dunia. Dari penerima vaksin Sinovac, ada 211 KIPI serius, 27 di antaranya wafat.

"Yang meninggal dari Sinovac ada 27," ungkapnya.

Diuraikannya, dari 27 yang meninggal 10 di antaranya meninggal karena terinfeksi Covid-19. Sebelum divaksinasi, orang tersebut positif Covid-19. Lalu, 14 orang meninggal karena sakit jantung dan pembuluh darah.

“Satu orang karena gangguan fungsi ginjal secara mendadak. Sedangkan dua orang diabetes militus dan hipertensi yang tidak terkontrol,” bebernya.

Dikatakannya, kesimpulan tersebut diperoleh dari data lengkap yang dimiliki pihaknya.

“Diperiksa, dirawat, dirongten, periksa lab, ct scan, jadi dapat diagnosisnya. Dari tadi yang ribuan tadi yang meninggal 27 dan semua ada diagnosisnya dan semua tertangani,” terang Hindra.

Di luar kasus meninggal, semua keluhan KIPI serius seperti sesak napas hingga gejala mual dan lemas bisa teratasi.

Sementara, pada kasus vaksin AstraZeneca, sejauh ini tercatat tiga kasus wafat usai vaksinasi. Dua di Jakarta, dan satu di Ambon, Maluku. Ketiganya juga diyakini tak terkait vaksin Covid-19.

Kasus pertama yakni Trio Fauqi Virdaus. Sayangnya, Trio belum sempat ditangani dokter karena tak cepat dibawa langsung setelah merasakan sakit usai divaksinasi.

“Jadi sulit untuk menentukan penyebab kematiannya karena tak ada data. Enggak pernah diperiksa dokter, datang sudah meninggal,” ungkapnya.

Kedua, seorang pengemudi ojek online berusia 57 tahun. Almarhum datang ke tempat pelayanan vaksin seperti biasa, diwawancara, namun tidak diperiksa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: