Lebih Rendah dari Jateng, Angka Stunting di Kota Tegal Tetap Berhasil Diturunkan

Lebih Rendah dari Jateng, Angka Stunting di Kota Tegal Tetap Berhasil Diturunkan

Angka stunting di wilayah Kota Tegal pada 2020 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Meski begitu, pemkot berkomitmen akan terus melakukan upaya agar itu bisa lebih ditekan lagi.

Wali Kota Tegal DedyYon Supriyono mengatakan, pihaknya berkomitmen untuk menurunkan angka stunting. Terbukti, angka stunting berhasil diturunkan dari 6,57 persen pada 2019 menjadi 4,76 di 2020. 

"Angka stunting kota lebih rendah bila dibandingkan Jawa tengah. Serta telah jauh melampaui target yang ditetapkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)," katanya.

Karenanya, Dedy Yon, mengajak semua untuk bersyukur atas capaian itu. Serta menjadikan prestasi sebagai motivasi bersama agar prevalensi stunting semakin menurun.

Dedy Yon menyampaikan, berdasarkan keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Nomor 10/ M.PPN/ HK/02/2021, Kota Tegal ditetapkan sebagai salah satu lokus intervensi stunting di 2022. 

"Karenanya, mari berikan respon tindak lanjut dengan menyusun rancangan program dan kegiatan pencegahan dan penanggulangan stunting dengan lebih cermat, lebih efektif dan lebih efisien lagi. Serta secara khusus saya minta kepada sekda untuk mengawal proses tersebut dari tahap perencanaan RKPD hingga tahapan penganggaran APBD 2022," tandasnya.

Dedy Yon mengingatkan, konvergensi stunting terintegrasi memerlukan keterlibatan semua pihak. Pemerintah daerah berkewajiban memenuhi kecukupan gizi masyarakat.

"Saya juga meminta kepada seluruh perangkat daerah bersama stakeholder terkait untuk melakukan inovasi dalam kondisi pandemi. Agar upaya pemenuhan gizi masyarakat bisa tetap terpenuhi, dengan tetap menerapkan secara ketat protokol kesehatan," ujar Dedy Yon.

Selain itu, kata Dedy Yon, di tingkat kelurahan, didukung oleh bidan dan petugas gizi puskesmas. 

Bersama-sama dengan kader di masing-masing kelurahan untuk melakukan penelusuran, penemuan bayi dan balita yang berpotensi stunting dan harus ditangani bersama. (muj/ima)

Sumber: