Komisi III Dorong Ada Kebijakan Feeder untuk Akomodir Odong-odong

Komisi III Dorong Ada Kebijakan Feeder untuk Akomodir Odong-odong

Sejumlah pemilik kereta kelinci yang tergabung dalam komunitas Odong-odong Wisata Tegal dari Kabupaten dan Kota Tegal menemui pimpinan dan anggota Komisi III DPRD Kota Tegal pada Selasa (17/5) siang. 

Mereka berharap, dilibatkan sebagai sarana dan prasarana penunjang pengembangan sektor pariwisata di Kota Bahari.

Menanggapi itu, Komisi III merekomendasikan ada kebijakan yang bisa mengakomodir para pemilik kendaraan yang dimodifikasi dari angkutan kota itu. Nantinya, diharapkan ada semacam feeder odong-odong yang tugasnya menjemput warga yang ingin menuju ke tempat wisata yang ada.

Juru Bicara Komunitas Odong-odong Ronald mengatakan, dalam audiensi dengan DPRD dan unsur terkait, pihaknya berharap dapat dilibatkan sebagai sarana dan prasarana penunjang pariwisata. Sehingga, masyarakat kelas menengah ke bawah ada terobosan dalam rangka membangkitkan sektor ekonomi.

"Harapan ke depannya dapat bersinergi dan pertemuan ini bisa berkelanjutan dan saling memberi manfaat dan bisa dilibatkan dalam sarpras penunjang pariwisata," katanya.

Menurut Ronald, pihaknya menyadari regulasi yang mengatur odong-odong memang belum ada. Namun, diharapkan kereta hias yang merupakan alih fungsi dari angkot itu bisa sebagai penunjang pengembangan wisata Kota Tegal.

"Kalau odong-odong sendiri ada beberapa jenis, kalau kita beralih dari bekas angkot. Selama ini operasional di kampung-kampung dan sesekali menuju tempat wisata," jelasnya.

Menanggapi itu, Ketua Komisi III DPRD Edy Suripno mengatakan, pada prinsipnya regulasi untuk kendaraan itu belum diatur. Sebenarnya, untuk operasional di lingkungan sekitar dan sesekali menuju tempat wisata.

"Karena belum diatur, sehingga diharapkan operasional tetap di kampung dan kalau melintas ke jalan, kemudian ada petugas yang memperingatkan agar dipatuhi," ujar pria yang akrab di sapa Uyip itu.

Menurut Uyip, meski belum diatur, pihaknya berharap ada kebijakan yang bisa mengakomodir mereka. Seperti dengan membuat feeder odong-odong yang nantinya akan membawa masyarakat yang akan berwisata di Kota Tegal.

"Kalau di Jakarta ada busway, nah harapannya ada feeder odong-odong yang membawa warga dari lingkungan menuju ke obyek wisata," tandasnya.

Uyip juga mengapresiasi pihak Kepolisian yang tidak mengambil tindakan represif dengan menarik paksa kendaraan. Namun, dia juga mengingatkan kepada pemilik odong-odong untuk memperhatikan standar keselamatan sambil menunggu regulasi.

"Saya melihat ada faktor kebijaksanaan dari aparat kepolisian yang tidak langsung menindak. Apalagi saat ini masih pandemi Covid-19, agar ekonomi masyarakat bisa tetap berjalan," pungkasnya. (muj/ima)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: