Pengamat Nilai Isu Kedatangan WNA China ke Indonesia Sengaja Dialihkan ke Gaduh Bipang Jokowi

Pengamat Nilai Isu Kedatangan WNA China ke Indonesia Sengaja Dialihkan ke Gaduh Bipang Jokowi

JAKARTA- Baru-baru ini, publik dikejutkan dengan kedatangan WN China di Bandara Soekarno Hatta. Sedikitnya, ada 288 WNA China yang masuk ke Indonesia secara bergelombang. Tidak berselang lama, video promosi bipang oleh Presiden Jokowi beredar dan ramai menuai polemik baru di tengah masyarakat. Awalnya, Presiden Joko Widodo membahas mengenai larangan mudik. Agar masyarakat yang tidak mudik bisa merasakan suasana kampung halaman, presiden pun menyarankan kepada masyarakat untuk memesan makanan khas daerah secara online. Jokowi lantas menyebut nama sejumlah makanan, termasuk bipang atau babi panggang Ambawang. “Bagi saudara-saudara yang rindu kuliner khas daerah, atau yang biasanya mudik membawa oleh-oleh, tidak perlu ragu untuk memesannya secara online. Yang rindu makan Gudeg Jogja, Bandeng Semarang, Siomay Bandung, Pempek Palembang, Bipang Ambawang dari Kalimantan dan lain-lainnya, tinggal pesan. Dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke rumah," ujar Jokowi. Pernyataan kontroversial itu dinilai sebagai cara untuk mengalihkan kedatangan Warga Negara Asing (WNA) asal China yang baru-baru ini bikin gaduh. "Bisa jadi isu bipang dan radikalisme merupakan bagian dari pengalihan isu atas kedatangan warga negara China di Indonesia," ujar Pakar Politik dan Hukum dari Universitas Nasional Jakarta Saiful Anam dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (9/5). Pengalihan isu tersebut lantaran kedatangan WNA asal China telah melukai rakyat Indonesia. Sebab kedatangan WNA itu terjadi di tengah larangan mudik dan bepergian jauh kepada masyarakat dalam negeri. "Seolah pemerintah lebih sayang kepada WN China daripada warga negaranya sendiri. Warga negara China diperbolehkan berlalu lalang datang ke Indonesia, tapi warga negara sendiri dilarang mudik yang cukup sakral di Indonesia," tandasnya. (rmol.id/ima)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: