90 Persen Saluran Irigasi di Brebes Rusak, 3 Bendungan Kritis
Tercatat 90 persen dari 449 Daerah Irigasi (DI) di Kabupaten Brebes mengalami kerusakan.
Akibat banyaknya irigasi yang rusak berdampak pada produktivitas lahan pertanian, baik di wilayah selatan, tengah, maupun utara Brebes.
Selain itu, ada tiga bendungan yang mengalami kerusakan. Meski menjadi kewenangan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, Pemkab Brebes sudah berupaya mengusulkan perbaikan irigasi dan bendungan dengan nilai Rp8 miliar.
Namun usulan itu ditolak lantaran penggunaan anggaran masih fokus untuk penanganan pandemi Covid-19.
Kepala Bidang Irigasi dan Air Baku, Dinas Pengairan Sumber Daya Air dan Tata Ruang (DPSDA-TR) Brebes, Anna Dwi Rahayuning Rizky mengatakan, bendung yang mengalami kerusakan di antaranya Notog, Laban, dan Kedung Jembat Jembat.
Dijelaskannya, Bendung Notog mengairi 198 hektare lahan pertanian. Bendung Laban mengairi 180 hektare lahan pertanian. Sedangkan Bendung Jembat mengairi 123 hektare lahan pertanian.
"Kerusakan ini sesuai dengan hitungan indeks kerja sistem irigasi dan kita masih melakukan updating data. Meski begitu, sebagian saluran irigasi masih bisa kita perbaiki. Kalau kerusakan bendung itu sebagian besar yang rusak itu bendung yang besar-besar," ungkapnya, Jumat (7/5).
Anna menerangkan, bentang bendung Notog sampai 80 meter dan bendung Laban bentangnya sampai 65 meter. Untuk kerusakan bendungan membutuhkan anggaran yang cukup besar, mengingat kondisinya yang kritis dan bentang bendungan yang cukup lebar. Selain itu, dibutuhkan kajian yang lebih mendalam sebelum dilakukan perbaikan.
"Karena kondisi yang sangat kritis, maka perbaikian bendungan menjadi prioritas. Karenanya, kita sudah ajukan ke pusat maupun provinsi, namun karena butuh biaya yang cukup besar hingga saat ini belum disetujui," tambahnya.
"Meski begitu, pada prinsipnya kami terus berupaya untuk melakukan perbaikan. Kami juga sampai sekarang masih mendata saluran irigasi yang mengalami kerusakan," pungkasnya. (ded/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: