Sepekan Lagi Lebaran, Harga Komiditi Pangan Mulai Naik
Harga-harga sejumlah komoditas pangan di Kota Tegal mulai naik sepekan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Kenaikan harganya bervariasi, berkisar antara Rp500-2.000 per kilogramnya.
Kenaikan harga itu diketahui saat tim gabungan yang dipimpin Sekda Kota Tegal Johardi melakukan sidak di sejumlah pasar tradisional dan modern, Kamis (6/5) siang.
Adapun komoditas yang mengalami kenaikan harga yakni antara lain bawang putih yang mengalami kenaikan sebesar Rp3.000. Kenaikan terjadi sejak satu minggu yang lalu dari harga Rp22.000 menjadi Rp25.000 per kilogram.
Kemudian, minyak goreng terjadi kenaikan berkisar Rp2.000, dari sebelumnya Rp13.000 menjadi Rp15.000, per liter. Harga tersebut sama dengan harga minyak curah yang dijual per kilogram.
Selanjutnya, gula pasir juga mengalami kenaikan Rp1.000 sejak bulan Ramadan. Jika sebelumnya, dijual Rp11.500 saat ini dijual Rp12.500 per Kilogram.
Untuk telor saat ini dijual Rp 23.000 per kilogram atau naik Rp500 dari sebelumnya. Sedangkan daging ayam saat ini mencapai Rp42.000 atau ada kenaikan Rp2.000 dari sebelumnya Rp40.000 per kilogram.
Meski begitu, menurut Sekretaris Daerah Kota Tegal, Johardi mengatakan secara keseluruhan dari hasil pemantauan harga kebutuhan bahan pokok ini rata-rata stabil. Tidak ada kenaikan yang signifikan terjadi pada komoditas pangan itu.
"Pemantauan yang dilaksanakan ini, kita mendatangi dua pasar tradisional, Pasar Randugunting dan Pasar Pagi Tegal dan dua mal,"katanya.
Johardi mengatakan inflasi yang terjadi saat ini cukup rendah, jika hanya ada kenaikan rata-rata Rp1.000-2.000 tentunya masih wajar. "Inflasi kita cukup rendah. Ini tentu yang diharapkan masyarakat tidak ada kenaikan harga yang cukup tinggi," tandasnya.
Terkait ketersediaan barang Johardi menegaskan, dari hasil pemantauan lapangan, pedagang tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkan pasokan. Sebab, sampai saat ini masih lancar, tidak ada masalah dalam persediaan barang.
Meski begitu, imbuh Johardi, dirinya mengimbau agar masyarakat bisa bijak berbelanja. Tidak usah melakukan aksi borong, sebab masih banyak masyarakat lain yang membutuhkan.
"Selain itu, jumlah pasokan juga cukup dan harga relatif stabil," jelasnya.
Johardi juga mengimbau kepada masyarakat agar melaporkan segera apabila ditemukan ada pihak-pihak yang sengaja menimbun dan sengaja ingin menguntungkan dirinya sendiri kepada pihak yang berwajib. (muj/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: