Hari Kartini, Bupati Tegal Dapat Kado Istimewa

Hari Kartini, Bupati Tegal Dapat Kado Istimewa

Tanggal 21 April, seorang perempuan berkebaya datang ke rumah dinas bupati. Dia adalah Imada Cahya Septiyaningsih, guru SMA Negeri I Bojong yang akan memberikan kado istimewa pada bupati.

Warga Desa Sumbaga Kecamatan Bumijawa ini menyerahkan tiga buah buku karyanya pada orang nomor satu di Kabupaten Tegal ini. Tiga buah buku terbitan Guepedia ini adalah Babak Baru di Langit Biru, Surat Cinta untuk Allah dan Quotes Motivasi-Inspirasi Pengendalian Diri.

Wanita kelahiran Tegal, 22 September 1994 ini berprofesi sebagai guru sejarah di SMA Negeri 1 Bojong Kabupaten Tegal. Namun di luar itu, dia juga seorang penulis aktif dan pegiat literasi. 

Tidak sedikit prestasi yang berhasil diraih dari puluhan ajang kompetisi menulis artikel dan sastra, baik tingkat daerah maupun nasional. 

Perempuan lulusan Universitas Negeri Semarang (Unnes) dengan sederet prestasi akademik dan nonakademik ini juga aktif di sejumlah organisasi. Ditunjang kemampuan yang baik dalam hal public speaking, mengantarkan Imada berkesempatan menjadi presenter di sejumlah acara, baik di dalam maupun di luar negeri.

Pada sejumlah media, Imada Cahya Septiyaningsih, Jumat (23/4) mengatakan, ketiga karya yang baru selesai proses cetaknya ini dipersembahkan untuk bupati, tokoh inspiratif pemimpin perempuan yang luar biasa di Kabupaten Tegal. 

Dirinya mengaku senang bisa bertemu dan berdialog langsung dengan bupati. 

"Selain buku, tidak sedikit karya tulis yang telah dihasilkan. Mulai dari antologi hingga artikel di kolom opini media cetak lokal," katanya.

Ditanya bupati soal bakat menulisnya ini, tambah Imada Cahya Septiyaningsih, dirinya mengaku keinginan menulis sudah muncul sejak kelas empat sekolah dasar. Selain terinspirasi penulis novel Andrea Hirata dan Asma Nadia, dirinya mengungkapkan jika motivasinya menulis adalah untuk berbagi cerita, pengalaman dan pengetahuan kepada orang lain melalui karyanya. Berbagi cerita dan pengalaman melalui tulisan adalah kebahagiaan tersendiri bagi dirinya. Meski mungkin di sana (penulisan) masih banyak kekurangannya. Namun pada prinsipnya setiap manusia pasti akan meninggal, tetapi tidak dengan karyanya, termasuk karya tulis. 

"Dari menulis, saya ingin meninggalkan hal yang baik, karena Imada boleh tiada, tapi tidak dengan tulisan-tulisannya," katanya.

Sementara itu, Bupati Tegal Umi Azizah mengaku senang mendapat kado istimewa di Hari Kartini. Dirinya mengaku bangga dan kagum dengan bakat menulis Imada. 

Menurutnya, Indonesia butuh kartini-kartini muda yang tidak saja berbakat. Namun juga memiliki semangat membawa perubahan positif bagi lingkungannya. Terlebih, Imada ini adalah seorang guru, maka pengaruhnya ke peserta didiknya akan semakin besar. (guh/ima)

Sumber: