Larangan Mudik Dimajukan, Volume Kendaraan di Tol Pejagan-Pemalang Turun

Larangan Mudik Dimajukan, Volume Kendaraan di Tol Pejagan-Pemalang Turun

Terhitung, Kamis (22/4) lalu pemerintah telah memajukan kebijakan larangan mudik. Dampak adanya larangan mudik itu, jumlah kendaraan di ruas Tol Pejagan-Pemalang mengalami penurunan segnifikan. 

Data PT Pejagan Pemalang Tol Road (PPTR) menyebutkan, per tanggal 22 April, jumlah volume kendaraan di ruas tol tercatat hanya 15.000 unit. Padahal saat kondisi normal jumlahnya mencapai 19.000-20.000 unit. 

Penurunan paling tinggi terjadi untuk jenis kendaraan golongan I atau mobil pribadi. Yakni, dari 15.000 sampai 16.000 unit saat normal turun menjadi 12.000 unit. 

"Saat ini arus lalu lintas di ruas Tol Pejagan-Pemalang turun 20 sampai 25 persen dibanding hari normal. Penurunan ini terjadi untuk kendaraan golongan I," ujar Kepala Cabang PT PPTR Ian Dwianto melalui Kepala Seksi Pelayanan Transaksi Deni Harjono, Jumat (23/4). 

Dijelaskannya, penurunan kendaraan sebenarnya terjadi sejak awal Ramadan. Kondisi tersebut juga terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, di mana saat dua minggu awal Ramadhan jumlah kendaraan turun. 

"Bisa jadi adanya kebijakan larangan mudik menjadi salah satu faktor menurunnya jumlah kendaraan di tol Pejagan-Pemalang, kemarin," ungkapnya. 

Menurut dia, pada mudik tahun 2020 lalu, kondisinya lebih parah. Bahkan, jumlah kendaraan yang melintas di tol mengalami titik terendah pada  H-7 Lebaran. Yakni, rata-rata hanya 3.000 unit per hari. Hal itu karena tahun 2020 juga ada kebijakan larangan mudik. 

"Atas keadaan ini, kami tetap optimistis karena diprediksikan volume kendaraan di tol akan meningkat pada awal Mei nanti. Alasannya, masyarakat akan memanfaatkan waktu sebelum larangan mudik diperketat. Kalau 22 April itu kan larangan mudik dengan syarat tertentu. Artinya, pemudik yang melakukan perjalanan harus mengantongi surat negatif Covid-19. Namun mulai 6 Mei mudik dilarang sama sekali," paparnya. 

Sementara itu, pantauan di lapangan, di Posko Terminal Kefipir yang menjadi posko penyekatan masih terpantau sepi. Bahkan, di posko tersebut belum dijaga. Hanya ada beberapa petugas kesehatan yang mendapat jadwal piket. 

Sama halnya di Pos Polisi di Cisanggarung. Kondisi masih sepi terlihat di jembatan perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat. Terlihat kendaraan besar dan warga setempat melintas di jalur masuk Jawa Tengah tersebut. (ded/ima)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: