Nikah Siri dengan Warganya, Kades di Wanasari Didemo Istrinya, Emak-emak Ikut Serta

Nikah Siri dengan Warganya, Kades di Wanasari Didemo Istrinya, Emak-emak Ikut Serta

Salah seorang kepala desa (kades) di Kecamatan Wanasari, Kamis (15/4) didatangi oleh puluhan warganya, didominasi emak-emak yang menuntut agar mundur dari jabatannya. 

Hal itu dilakukan lantaran warga merasa tidak percaya lagi terhadap kinerja kades tersebut, dikarenakan diduga telah melakukan tindak asusila. Yakni nikah siri dengan salah satu warganya sendiri pada awal Maret 2021 lalu, tanpa seizin istri sahnya. 

Setelah ditenangkan oleh sekdes, Babinsa Koptu Rudy, dan Bhabinkamtibmas setempat, serta Satpol PP Wanasari, yang berjanji kasus akan secepatnya dilaporkan kepada pihak kecamatan Wanasari, akhirnya massa membubarkan diri. 

Informasi di lapangan, dalam aksi tersebut, istri sah kades yang menuntut pengunduran diri suaminya itu, sudah pisah ranjang dan rumah sekitar satu tahun lalu. Dirinya mengaku dicampakkan dan belum diceraikan secara resmi.

Padahal untuk pencalonannya menjadi kades tahun 2019 lalu, dirinya sudah berkorban materi dalam jumlah banyak. 

Setelah pisah ranjang dan rumah setahun ini, dia tinggal di Indramayu, Jawa Barat, dengan membuka warteg untuk menyambung hidupnya dan kedua orang anaknya. Sementara itu suaminya diketahui sudah tinggal serumah dengan istri sirinya. 

Menanggapi permasalahan itu, Camat Wanasari Nuridin mengakui adanya masalah ini. Namun, dari yang dia lihat, hal ini lebih ke permasalahan keluarga. 

"Hingga saat ini, keduanya (kades dan istri sah) masih dalam proses perceraian di Pengadilan Agama. Bahkan, mereka sudah mengikuti beberapa kali sidang perceraian," ucapnya. 

Karenanya, lanjutnya, pihaknya akan memanggil keduanya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan.  

Untuk saat ini, pihak dari kades sudah dimintai keterangan oleh camat Wanasari dan pihak kecamatan masih menunggu pihak istri untuk datang ke kecamatan. 

"Sebisa mungkin saya akan mencoba menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan. Karena saya nilai ini bukan permasalahan di desa. Apalagi saya sebagai atasan kades dan istri sahnya (ibu PKK), jadi saya harapkan tidak ada perceraian antara keduanya," tegasnya. 

Sementara itu, Danramil 03 Wanasari Kapten Infanteri Solekhudin menyebutkan, ada sekitar 40 warga setempat yang melakukan audiensi di kantor balai desa. Mereka juga membawa spanduk atau kertas bertuliskan ungkapan kekecewaan terhadap kades mereka. 

"Audiensi dipimpin oleh ibu kades (istri sahnya) dan pihak keluarganya,” ujarnya. (ded/ima)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: