Pasca Sarjana UPS Terus tingkatkan Mutu dan Kualitas
TEGAL- Pasca Sarjana Universitas Pancasakti Tegal akan selalu terus meningkatkan mutu dan kualitas, baik dari segi dosen, mahasiswa maupun sarana dan prasarananya.
Plt Direktur Pasca Sarjana UPS Tegal Dr Purwo Susongko MPd di ruang kerjanya, Kamis (8/4) menegaskan hal ini melalui wawancara langsung di gedung Rektorat.
Menurutnya, program pasca sarjana ini terdiri dari prodi Magister Hukum (MH), Magister Manajemen (MM) dan Magister Pedagogi (MPd).
"Jabatan kaprodi dan direktur ini akan berakhir pada 1 Juli 2021, saya hanya melanjutkan masa jabatan direktur yg sebelumnya dipegang oleh Dr Hamidah Abdurrahman. Oleh karena itu saya akan melaksanakan program yang dahulunya pernah dijabat beliau," terangnya.
"Apalagi beliau saat ini sedang fokus untuk program guru besarnya, saya doakan tahun ini selesai. Jadi akan ada profesor baru. Selain itu pula saya akan perbaiki di bidang akademiknya," ujarnya.
Diakuinya, menangani mahasiswa pasca sarjana itu tidak seperti menangani mahasiswa S1, karena pasca sarjana itu mahasiswa yang sudah mapan. Karenanya dibutuhkan pendekatan-pendekatan atau teori mengajarnya.
"Kami jamin bahwa seluruh proses pendidikan yang ada di pasca sarjana itu mengikuti regulasi yang ada, dibuktikan dengan perolehan Akreditasi B," terangnya.
Sedangkan untuk pedagogi sedang melalui proses tahap akreditasi karena masih baru.
"Kami pastikan sebelum kelulusan bulan September yang akan datang, akreditasi sudah turun hasilnya, karena untuk memenuhi aspek legalitas akreditasi," jelasnya.
Untuk peraturan terbaru, sejak tahun 2019 prodi baru diakreditasi dahulu. Karenanya izin prodi pedagogi itu turun dalam proses aturan peralihan.
"Mudah-mudahan semuanya lancar tanpa ada kendala apapun," harapnya.
Untuk program direktur lama tentang library digital dan ruang perkuliahan daring yang representatif, pihaknya sangat mendukung dan tetep ada kesinambungan.
"Ke depannya, kita akan mengakses jurnal-jurnal berlangganan, jurnal internasional, karena sekarang ini referesensi karya ilmiah itu lebih banyak jurnal dari pada buku," tandasnya.
Jurnal itu yang terbaru karena jurnal terkait dengan hasil riset yang ada, karena dilihat dari sebuah narasi keilmiahan itu ada 2 hal yakni pemikiran deduktif dan induktif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: