Pendangkalan Muara Tanjungsari Kian Parah, Empat Kapal Nelayan Kandas

Pendangkalan Muara Tanjungsari Kian Parah, Empat Kapal Nelayan Kandas

Sedimentasi atau pendangkalan sungai di Muara Tanjungsari Kelurahan Sugihwaras, Pemalang jadi persoalan serius para nelayan. Akibatnya, empat kapal nelayan rusak, karena kandas saat menuju muara. 

Nelayan setempat Hasan menceritakan, pendangkalan sudah terjadi selama empat bulan atau sejak Desember 2020. "Totalnya kini sudah empat kapal nelayan rusak, ini tentu sangat merugikan," katanya, Minggu (4/4).

Menurut Hasan, dari empat kapal yang rusak, dua sudah tidak bisa diperbaiki lagi karena pecah porak poranda, sedangkan untuk kerugian satu kapalnya mencapai Rp70-90 juta. 

Diuraikanya, pendangkalan di bibir muara terjadi seluas lebih dari 85 persen. Sebab dari lebar 70 meter, yang masih bisa dilewati hanya sekitar 3 meter. Kondisi ini pun dirasa cukup menyulitkan para nelayan, tidak sedikit dari mereka yang terjebak sedimentasi.

"Untuk hari ini saja dari 30 kapal yang berangkat cuma 4 yang lolos melewati pendangkalan," urai Hasan.

Hasan bilang, nelayan sulit menghindari sedimentasi, karena selain celah yang bisa dilewati cukup sedikit hanya selebar 3 meter, jarak pandang dari laut lepas juga sulit untuk melihat delta atau endapan sedimentasi.

Kondisi yang sama nelangsanya menurut Hasan juga dialami nelayan yang hendak berangkat melaut. Menurut dia, untuk keluar muara yang jaraknya 1 km dari tempat bersandar, dibutuhkan waktu 7-10 jam. 

"Untuk keluar muara yang jaraknya 1 km, kita butuh 7 sampai 10 jam, kita dorong kapal sekuat tenaga dengan bantuan mesin seadanya. Padahal kalau normal paling ya setengah jam," ucapnya. 

Karena kondisi itu, banyak nelayan yang meliburkan diri. Jika tetap berangkat, nelayan mesti bersiap-siap sehari sebelumnya untuk mendorong kapal.

Mereka pun berharap Pemkab Pemalang segera melakukan normalisasi dan persoalan pendangkalan lekas selesai. (sul/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: