Bomber Pengantin Baru Ngaku Mati Syahid, Ustaz Zacky: Satu yang Disakiti, Itu Sama dengan Menyakiti Seluruh Or

Bomber Pengantin Baru Ngaku Mati Syahid, Ustaz Zacky: Satu yang Disakiti, Itu Sama dengan Menyakiti Seluruh Or

Bom bunuh diri yang dilakukan sepasang suami istri, LL dan YSF di Gereja Katedral, Makassar, Minggu pagi (28/3) kemarin masih menyita perhatian masyarakat saat ini.

Hal ini juga tak luput dari perhatian penceramah kondang asal Tanah Air, Ustaz Zacky Mirza.

Dia mengaku prihatin atas musibah tersebut. Dua pelaku itu, kata Ustaz Zacky, sebenarnya bukanlah orang Islam yang benar-benar Islam. Meskipun sebelum melancarkan aksi kejinya itu, kedua pelaku mengaku ingin mati syahid.

“Ini memang bukan orang Islam yang betul-betul beriman kepada Allah SWT. Seorang muslim, dia akan menyayangi siapa pun. Walaupun beda agama, tradisi, budaya, dia akan berlaku sama. Baik dengan akhlak maupun etika,” katanya belum lama ini.

Menurutnya, manusia terbaik dalam Islam itu hidupnya bermanfaat. Bukan merugikan. Kalau dia merugikan, dia adalah orang yang tidak bertanggungjawab.

Ustaz Zacky bilang, sangat tidak dibenarkan seorang muslim menyakiti orang lain. Termasuk dengan mengusik tradisi mereka masing-masing.

“Satu orang yang disakiti, itu sama dengan menyakiti seluruh orang di muka bumi ini. Seharusnya, seluruh umat manusia tetap saling menyayangi, meskipun beda keyakinan,” tambahnya dikutip dari Fajar.

“Ketika kita menyakiti fisik orang lain, maka sama saja kita menyakiti seluruh umat di dunia. Saya yakin tak ada kaitannya dengan islam. Bukan bukan muslim beriman. Seorang umat islam keimanannya diukur dengan akhlaknya,” sambungnya.

Hal tersebut dianggap sangat disayangkan, karena kedua pelaku melakukan aksi bom bunuh diri saat jemaat Gereja Katedral sedang beribadah.

Pria berkaca mata ini pun berharap kepada polisi, agar cepat mengusut jaringan lain dari dua pelaku ini, yang diketahui merupakan Jemaah Asharut Daurah (JAD) yang berafiliasi dengan ISIS.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, empat orang tersebut punya peran yakni mempengaruhi pelaku L dan YSR, untuk melakukan bom bunuh diri di gereja tersebut saat para jemaat hendak melakukan ibadah.

“Perannya sama-sama dengan L dan YSR. Mereka dalam satu kelompok kajian di Villa Mutiara, yang kasih doktrin dan persiapan jihad dan berperan membeli bahan alat peledak bom bunuh diri,” kata Jenderal Listyo, di Mapolda Sulsel. (Ishak/fajar/ima)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: