Siap Sambut Pembelajaran Tatap Muka, Ada Satgas Covid-19 di Sekolah Jateng
Seorang siswa SMKN 1 Salatiga, Bunga Nuraziza menyambut baik rencana pembelajaran tatap muka. Mengingat jurusan sekolahnya yaitu Kecantikan, membutuhkan praktik langsung.
"Bidang kita itu lebih ke ketrampilannya. Kita butuh praktik untuk menguasai materi," kata Bunga ditemui tengah praktik di Laboratorium Kecantikan.
Kepala SMAN 2 Salatiga Muhammad Sahli mengatakan, menghadapi sekolah tatap muka pihaknya menyiapkan Satgas Covid-19 dan protokol kesehatan. Termasuk juga, pihaknya menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk penanganan antisipasi Covid-19.
"Prosedur, petugas, juga kita siapkan dengan sangat ketat agar nanti pelaksanaan tatap muka berjalan sebagaimana yang direncanakan," kata Sahli di sekolahnya.
Menurutnya, sekolah akan berupaya keras menghindari penyebaran Covid-19. Kaitannya dengan jumlah siswa per kelas, Sahli telah merencanakan pembatasan jumlah siswa di setiap kelas dengan model sif. Yang mana jumlah siswa 1.066 orang akan diambil kelas X di 11 kelas. Dari 11 kelas diambil 50 persennya untuk dimasukkan di 11 kelas.
"Dengan 50 persen kapasitas kelas. Begitu kita akan sif setiap hari, dengan dua kali sif," ujarnya.
"Adapun pembagian sifnya per jamnya 3-4 jam per hari. Sehingga diperkirakan sif pertama pukul 07.00-11.00 WIB, dan sif 2 mulai pukul 12.00-15.00 WIB," imbuhnya.
Sekolah juga memaksimalkan 58 tenaga pendidik yang bertugas di 11 rombel tadi. Seluruh guru dan karyawan sekolah sebanyak 73 orang telah menjalani tes Covid-19.
"Semuanya dinyatakan negatif pada bulan Desember kemarin," bebernya.
Sahli melanjutkan, rencana sekolah tatap muka juga telah mendapat persetujuan orang tua siswa sekitar 76 persen. Dalam waktu dekat, pihaknya juga akan melakukan polling lagi ke orang tua siswa untuk mengetahui data terbaru jumlah mereka yang setuju.
Sementara teknis protokol kesehatan, terangnya, sekolah telah menyiapkan disenfektan di pintu masuk. Kemudian, sarana cuci tangan sekitar 30 tempat, alat pengukur suhu badan 10 unit yang akan dipakai setiap kali ada guru atau siswa masuk ke sekolah. Mereka juga akan diingatkan terus agar tidak berkerumun antarsiswa.
"Kita kawal mulai dari pintu gerbang ke kelas masing-masing dan kita awasi sampai dengan pulang," terang dia.
Kepala Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan Wilayah V meliputi Kota Salatiga, Boyolali dan Klaten Nasikin mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai sekolah menghadapi pembelajaran tatap muka.
"Kalau di Cabdin ada 61 sekolah negeri dari SMA, SMK maupun SLB," kata Nasikin di SMK N 1 Salatiga.
Adapun di tiap kabupaten yang menjadi wilayahnya, pihaknya menyiapkan enam sekolah di masing-masing daerah lebih dulu. Sedangkan teknis pembelajaran tatap mukanya akan seperti apa, pihaknya menunggu arahan dari pusat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: