Nostalgia di Kota Gudeg, Ganjar Mampir Rumah Kos Lamanya, Mbah Bisanto: Ngimpi Opo Aku, Om Ga

Nostalgia di Kota Gudeg, Ganjar Mampir Rumah Kos Lamanya, Mbah Bisanto: Ngimpi Opo Aku, Om Ga

"Itu saja sudah, ndak neko-neko makanannya," timpal Sumaryanti.

Mbah Bisanto dan Sumaryanti tak menyangka, anak yang dulu tinggal di rumahnya dengan kehidupan sehari-hari yang prihatin, kini jadi orang sukses. Ganjar kini jadi gubernur Jawa Tengah dan menjadi tokoh ternama di Indonesia.

"Ya mboten nyongko (tidak menyangka). Tapi kalau dilihat dari silsilah keluarganya, Om Ga itu dari keluarga terdidik. Itu sekeluarga pinter-pinter semuanya," kata Mbah Bisanto.

Meski sekarang sudah jadi orang sukses, hal yang membuat Mbah Bisanto bangga adalah sikap Ganjar yang tidak berubah. Ia tetap seorang Ganjar yang tidak sombong dan besar hati.

"Seneng banget diparani Om Ga, meski saiki dadhi wong gedhe (meski sekarang jadi pejabat), tetep kelingan (masih ingat). Dumeh dadi wong gedhe (meski jadi pejabat), piyambake ora sombong (tidak sombong)," ucap Mbah Bisanto.

Ganjar sendiri sengaja mampir ke tempat kos-kosannya itu saat melakukan kunjungan kerja ke Jogja sekaligus mencarikan tempat kos bagi putranya, Muhammad Zinedine Alam Ganjar. Alam memang kini sudah terdaftar sebagai mahasiswa UGM mengikuti jejak ayah dan ibunya.

"Ya ke sini mampir, saya dulu nunut (numpang) tempatnya Mas Bisanto. Mereka ini sudah seperti saudara saya sendiri. Dulu saya dikasih kamar ini, saya tinggal dari SMA sampai kuliah awal-awal di UGM. Memang benar, saya dulu kalau berangkat sekolah atau kuliah, jalan kaki dari sini ke jalan raya, baru nyegat bis ke kampus," kenang Ganjar.

Selain silaturahmi dan nostalgia zaman dulu, ada tujuan penting lain Ganjar mengunjungi tempat kos-kosannya itu dengan mengajak putranya, Alam Ganjar. Ia berharap, Alam tahu sejarah bapaknya saat dulu menempa diri di Kota Gudeg itu.

"Biar Alam tahu sejarah bapaknya, ini saya ajak biar bisa lihat kamar ayahnya dulu seperti ini. Ini belum berubah, ya seperti ini. Ya biar Alam tahu sejarahnya, bahwa kabeh nganggo laku (semua ada prosesnya)," ucapnya. (*/ima)

Sumber: