Ribuan Akseptor KB di Brebes Diverifikasi Tim Provinsi

Ribuan Akseptor KB di Brebes Diverifikasi Tim Provinsi

Sebanyak 3.364 akseptor Keluarga Berencana di Kabupaten Brebes mengikuti verifikasi lapangan di wilayah Kecamatan Bumiayu, Senin (1/3) lalu. Verifikasi dilakukan oleh tim dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) dan perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jateng. 

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak , Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3KB) Kabupaten Brebes Sri Gunadi Parwoko menjelaskan, verifikasi lapangan dan penilaian lomba akseptor KB tingkat Provinsi Jateng tersebut bertujuan untuk mendongkrak capaian kepesertaan KB di daerah. Sebab, Kecamatan Bumiayu mewakili Brebes akan bersaing dengan dua daerah lainnya yakni Purbalingga dan Jepara. 

"Kurangnya akseptor Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP-red) harus dipacu dengan lomba ini agar masyarakat lebih tergugah," ungkapnya. 

Peningkatan akseptor MKJP, lanjut Gunadi, juga menjadi tanggung jawab semua stakeholder terkait. Termasuk, unsur masyarakat tingkat kecamatan untuk memaksimalkan KB. 

Namun, mengingat pandemi Covid-19, saat ini pelaksanaan lomba akseptor MKJP harus dibatasi. Yakni, dengan menerapkan standar protokol kesehatan ketat untuk mencegah terjadinya kerumunan. 

"Total jumlah akseptor KB di Kecamatan Bumiayu. Sebanyak 3.364 meliputi 138 IUD, 1.600 implan, 955 suntik, 620 pil dan 71 kondom," jelasnya. 

Sementara itu, Kabid KB, Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga DP3KB Brebes Sopuroh mengatakan, meski verifikasi lapangan digelar secara sederhana dan peserta terbatas, pihaknya mengaku, sangat bersyukur dan berterimakasih atas arahan dan motivasi dari tim juri. Sebab, dengan pembatasan akseptor MKJP baru yang hanya lima orang, justru direspon positif bagi semua masyarakat untuk berpartisipasi KB. 

"Melalui verifikasi lapangan ini, diharapkan lebih memotivasi akseptor. Terlebih, kesadaran masyarakat ber-KB terus meningkat," pungkasnya. (ded/ima)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: