Gubernuran Jateng Terendam Air, Politisi Demokrat: Romo BPIP Bisa Kasih Masukan? Atau Pak Ganjar Belajar sama
Banjir yang merendam Kantor Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo disoroti Politisi Demokrat, Chris Wamea. Dia menyindir Romo BPIP juga memberi masukan soal banjir kepada Ganjar.
“Apa Romo budayawan BPIP bisa kasih masukan kepada Pak Gubernur Jateng, karena kantor gubernurnya kebanjiran,” jelas Chris Wamea melalui akun Twitternya @PutraWadapi, Rabu (24/2).
Tokoh Papua ini sedang menyindir anggota BPIP Romo Benny Susetyo yang mengkritik Anies Baswedan soal banjir di DKI Jakarta. “Atau Pak Ganjar belajar sama Ahok cara atasi banjir,” tambahnya lagi.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku kaget kantornya kebanjiran Selasa (23/2) sore kemarin. Ganjar meminta ada audit dari mana sumber air yang membanjiri kompleks kantor Gubernur Jateng tersebut.
Pasalnya, meski hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kota Semarang selama ini, kantornya tak pernah kebanjiran.
“Saya kaget aja mosok kantor gubernur banjir. Agak aneh. Saya tanya BMKG, hujannya cukup lebat, saya minta cek kirimannya dari mana. Agak aneh karena baru terjadi hari ini,” kata Ganjar saat memantau kompleks kantor Gubernur Jateng, Kota Semarang, Selasa (23/2).
“Saya minta semacam audit air datang dari mana. Karena kalau dari sekitar sini saja tidak mungkin segede itu,” katanya.
Gubernur Ganjar mengaku sempat kaget ketika kantornya kebanjiran karena saat peristiwa terjadi dia tengah perjalanan dari Kabupaten Kudus.
“Impossible, mosok kantor gubernur banjir, ini agak aneh. Saya tanya BMKG, hujannya cukup lebat, saya minta cek air kirimannya dari mana,” kata Ganjar saat memantau kondisi kantornya, Selasa (23/2).
Setibanya di Kota Semarang, Ganjar pun langsung mengecek kondisi kantornya terutama di Gedung B yang sebelumnya kemasukan air.
Ganjar pun penasaran hingga menelusuri ke lokasi sebuah proyek pembangunan gedung baru yang masih berada di kompleks kantor. “Di parkiran air tidak bisa keluar mustahil, pasti ada yang tersumbat. Ketahuan, pembangunan gedung DPRD ini,” ujarnya.
Dia lantas menanyakan kepada pihak kontraktor soal tanggul yang membatasi kawasan gedung B dan lokasi proyek.
“Ternyata antar bangunan ini (gedung B) sampai dengan pintu pagar di sana yang di bawah dipakai untuk jalur parkir termasuk seandainya air lewat, posisinya sudah miring,” katanya.
“Ternyata ada tanggul kecil yang nutup antara gedung ini sampai pagar sana. Sempat dijebol tadi. Tanggulnya kecil sekali sebetulnya, beberapa sentimeter untuk dudukan pagar tenyata berdampak,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: