Warga Terdampak Banjir Mengeluh Pegal-pegal, PMI Salurkan Air Bersih
Banjir yang menggenangi Perumahan Griya Santika Desa Pengabean Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal, Rabu (17/2) dinihari, sekitar pukul 02.30 WIB, memang langsung surut. Meski begitu banjir yang disebabkan meluapnya Sungai Jenggot dan jebolnya tanggul Sungai Ketiwon menyisakan persoalan baru.
Rendaman air yang bervariasi antara 10-70 centimeter itu menyisakan lumpur dan bau, karena banjir limpasan air sungai juga bercampur dengan air saluran limbah rumah tangga. Hingga, Minggu (21/1), warga yang terdampak banjir di RT 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 masih sibuk membersihkan sisa-sisa lumpur yang tertinggal di rumahnya.
Akibatnya, banyak warga yang mengeluhkan capai dan pegal-pegal. Sejumlah pihak pun sudah menyalurkan bantuan langsung ke warga terdampak yang dikumpulkan di Masjid Al Ikhlas.
"Jumat kemarin, sudah ada pengobatan massal dari salah satu rumah sakit. Alhamdulillah saat ini sejumlah pihak secara bergantian menyalurkan sejumlah bantuan yang sangat meringankan beban warga di sini," ungkap M. Iryanto, salah seorang warga terdampak banjir.
Sementara itu, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tegal juga mendistribusikan bantuan air bersih 5.000 liter. Kepala Markas PMI Kabupaten Tegal, Sunarto mengatakan pasca banjir di wilayah Kecamatan Talang dan Kramat banyak warga yang kesulitan mendapatkan air bersih, sehingga PMI pun mendistribusikan air bersih ke sana.
"Begitu mobil air bersih sampai, warga langsung mengambil. Dan pembagian air bersih di khususkan pada warga RT 1, RT 2, RT 3 dan RT 04 RW 03," katanya.
Kepala Desa Pengabean, M. Saechu mengatakan saat ini Pemerintah Desa bersama pihak terkait sedang membuat tanggul baru di DAS Sungai Ketiwon yang jebol. Menurutnya, banjir di awal tahun ini merupakan banjir yang terbesar di Griya Santika, dan menggenangi rumah-rumah warga dengan jumlah yang lebih banyak. (guh/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: