JNE dan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Kerjasama Layanan Antar Obat

JNE dan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Kerjasama Layanan Antar Obat

Saat pandemic Covid-19 mulai mewabah di Indonesia di Bulan Maret 2020 lalu masyarakat dituntut untuk berimprovisasi terhadap pola kehidupan yang berubah. Kebutuhan masyarakat pun semakin kompleks karena hal ini, tak terkecuali kebutuhan untuk distribusi. Jasa ekspedisi menjadi salah satu solusi untuk mengurangi kontak secara langsung namun tak membatasi interaksi antar orang perorang dalam upaya pemenuhan kebutuhan. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. Margono Soekarjo sebagai Rumah Sakit terbesar di Purwokerto Jawa Tengah berusaha memberikan pelayanan tambahan bagi pasien. Rumah sakit ini memberikan layanan delivery atau pengiriman obat bagi pasien yang membutuhkan. 

Sebelumnya RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo telah meluncurkan layanan pengiriman obat pada tahun 2018 lalu. Namun awalnya layanan ini hanya terbatas untuk pengiriman dalam kota saja dengan maksimal radius 15 km. Rumah sakit ini kemudian merespon permintaan masyarakat yang menginginkan layanan ini dapat menjangkau hingga luar daerah Kabupaten Banyumas. Dengan rata-rata kunjungan 1000-1300 pasien setiap harinya kadang kala terjadi antrian pada pelayanan obat yang merupakan sesi akhir dari rangkaian pelayanan pasien rawat jalan. Khawatir menimbulkan ketidaknyamanan mau pun kelelahan fisik pada pasien saat menunggu antrian obat, RSUD ini kemudian berinisiatif menambah jangkauan layanan pengiriman hingga ke luar wilayah Banyumas.

Atas pertimbangan tersebut mulai 4 Januari 2021 lalu RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo bekerjasama dengan JNE sebagai mitra pengiriman obat bagi pasien. JNE mendapatkan kepercayaan sebagai mitra pengiriman karena dapat menjangkau pengiriman dalam kota, kabupaten sekaligus keluar daerah di seluruh provinsi di Indonesia.

Kepala Cabang JNE Purwokerto, Ma’riva Resi menjelaskan bahwa mekanisme layanan ini cukup mudah. Pasien rawat jalan atau keluarga akan diberikan pilihan pengambilan obat di tempat ataupun pengiriman sampai ke alamat. Untuk menggunakan layanan antar obat dari JNE, pasien atau keluarga cukup mendatangi loket yang sudah disediakan dan dilakukan  pendataan alamat tujuan pengiriman dilengkapi dengan nomer telepon seperti layaknya transaksi di sales counter JNE. Petugas loket JNE mulai melayani permintaan di mulai pukul 08.00-15.00 WIB. Dalam rentan waktu tersebut kurir JNE akan melakukan penjemputan paket sebanyak tiga kali. Hal ini merupakan komitmen JNE agar paket obat segera diterima oleh pasien. Khusus pengiriman tujuan dalam Kota Purwokerto dan Kabupaten Banyumas paket dapat diterima sampai di alamat pada hari yang sama. Hingga saat ini jumlah rata-rata pengiriman obat per hari mencapai 130 paket. Tujuan terbanyak sekitar 80% masih wilayah Banyumas dan sisanya adalah tujuan luar Banyumas.   

Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, Yunita Dyah Suminar,SKM, MSc menyampaikan bahwa layanan antar obat  ini merupakan salah satu bentuk peningkatan pelayanan bagi masyarakat. “Kami berusaha memberikan solusi dan kemudahan bagi pasien mau pun keluarga pasien yang datang ke RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo apalagi saat pandemi seperti ini jadi tak perlu berlama-lama di rumah sakit”. Yunita juga menambahkan bahwa layanan antar obat ini bebas biaya. “Tidak ada biaya tambahan untuk pengiriman obat sampai ke alamat pasien, biaya kirim menjadi tanggungjawab kami dan merupakan bagian dari pelayanan prima bagi masyarakat pengguna layanan rumah sakit” ujar Yunita.

Pada kesempatan yang berbeda Marsudi, Head Regional Jateng-DIY JNE mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan oleh RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo. “Ini yang pertama di Jawa Tengah, JNE membuka loket pelayanan pengiriman di Rumah Sakit, sinergi yang sangat baik antara pusat layanan kesehatan masyarakat dan jasa ekspedisi” kata ayah tiga putri ini. “Antrian obat dalam waktu yang lama adalah hal yang kurang nyaman khususnya bagi pasien, layanan ini menjadi solusi khususnya di saat pandemi karena dapat mengurangi potensi kerumunan, tutup Marsudi. Selanjutnya Marsudi juga menyatakan siap jika ada rumah sakit di wilayah Jateng-DIY yang juga ingin bekerjasama dengan JNE untuk memberikan fasilitas layanan antar obat bagi pasiennya.(adv)

Sumber: