Bayar Rp130 Juta saat Sembilan Hari Dirawat karena Covid-19, Uya Kuya: Ini Penyakit yang Kejam
Dan, pada saat panas Uya yang begitu tinggi, Astrid pun akhirnya parno karena tetiba Uya jatuh pingsan. Saat itu, Astrid berusaha membangunkan suaminya dan beruntung masih bisa sadar.
Mereka pun akhirnya menghubungi dokter dan diinfus, namun dokter menyarankankan harus diinfus, karena kondisi Uya yang memprihatinkan. “Akhirnya ada teman kita nolong kita masuk rumah sakit, alhamdulillah. Sampai sudah membaik, enakan, sudah 5-6 hari (di rumah sakit). Gua ingatnya baru satu hari,” jelasnya.
Selama di rumah sakit bersama Astrid, Uya menjalani muntah dan harus diinfus obat hingga yang termahal. “Masuk obat ke darah sakit baget, gua nangis tiap harus. Ini penyakit yang kejam, enggak seperti orang bilang biasa biasa,” tandasnya.
Selagi di rumah sakit isolasi mandiri, mereka malah mendapatkan kabar seorang asisten rumah tangga positif Covid. Lalu, tidak lama, putra mereka Nino demam dan ternyata positif Covid juga.
Akhirnya Nino dan ART isolasi mandiri bersama. Tinggalnya Cinta, putri mereka yang terpaksa dipindahkan ke tempat tinggal sendiri agar tidak tertular.
“Gua nangis, akhirnya Nino gabung sama positif yang lain, Cinta nangis tinggal sendiri,” jelasnya.
Yang membuat Uya dan Astrid makin sedih, pada 2 Februari, Cinta berulang tahun ke-17. Dan, terpaksa merayakan tanpa keluarga. “Gua sudah nyiapin surprise buat dia, ini yang buat gua nangis,” ungkapnya.
Secercah harapan muncul, saat swab lanjutan Astrid negatif dan akhirnya bisa tinggal bersama Cinta. Namun, swab berikutnya Astrid malah positif lagi. “Sampai akhirnya kita mendapatkan kabar kita negatif lagi,” jelasnya. (pojoksatu/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: