Tol Cipali Retak Sepanjang 40 Meter, Butuh Waktu 1,5 Bulan untuk Memperbaikinya
Amblesnya jalan Tol Cipali yang menyebabkan kendaraan tidak bisa melintas disoroti DPR. Terhambatnya arus logistik hingga kekhawatiran meningkatnya biaya pengiriman perlu segera diantisipasi.
Pemerintah perlu mengambil langkah cepat agar lalu lintas kembali normal. Anggota Komisi V DPR RI Syahrul Aidi Maazat sangat menyayangkan pengelola jalan tol tidak dapat memanfaatkan informasi tersebut.
“Akibatnya, kejadian ini menyebabkan terjadinya kemacetan dan terhambatnya arus logistik karena saat ini jalan Tol Cipali hanya dapat digunakan satu jalur,” ujarnya, Rabu (10/2).
Sedangkan sebagian jalur Pantura, imbuhnya, juga putus karena banjir. Rumitnya lagi, banjir juga menyebabkan jalur kereta juga terputus di Semarang.
Sehingga, kata Syahrul, hal ini dapat menyebabkan meningkatnya biaya logistik dan lamanya pengiriman, karena jalur yang masih mungkin dilewati adalah jalur selatan yang lebih jauh.
“Serangkaian kejadian ini dikhawatirkan akan memutus rantai pasok logistik ke Jakarta. Tindakan cepat dan tepat dibutuhkan oleh pemerintah dan pengelola saat ini” ujarnya.
Terkait amblesnya jalan tol Cipali, Syahrul Aidi meminta, Pemerintah dan pengelola segera melakukan investigasi penyebab amblesnya jalan tol tersebut. Selain itu juga membuat kajian agar kejadian serupa dapat diantisipasi dan tidak terjadi lagi di masa yang akan datang.
Termasuk, lanjut Syahrul, perlu dikaji kaitannya dengan pengerjaan awal jalan tol tersebut yang terkesan terburu-buru alias kejar tayang.
“Tetapi apapun hasil investigasinya nanti, sebaiknya pengelola jalan tol tidak menyalahkan faktor alam (hujan). Sebab sekecil apapun pihak pengelola memiliki andil terhadap kejadian ini, karena tidak melakukan antisipasi terhadap tingginya curah hujan,” paparnya.
Atas kejadian ini pengelola jalan Tol Cipali memberlakukan contraflow mulai dari Km 117 hingga Km 126. Terkait curah hujan, sebenarnya BMKG telah memperkirakan bahwa di daerah tersebut diperkirakan akan terpapar oleh intensitas hujan yang tinggi.
Jalan Tol Cikopo–Palimanan atau Jalan Tol Cipali adalah Jalan Tol yang terbentang sepanjang 116 kilometer yang menghubungkan daerah Cikopo, Purwakarta dengan Palimanan, Cirebon, Jawa Barat.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus bergerak cepat melakukan penanganan longsornya jalan di Ruas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) KM 122 arah Jakarta.
Longsor ini disebabkan gerusan lereng badan jalan akibat tingginya intensitas hujan di Jawa Barat, sehingga membuat jalan retak sepanjang 40 meter. Saat ini, sejumlah pihak tengah melakukan sejumlah penanganan guna mempercepat pemulihan kondisi jalan Tol Cipali KM 122.
“Kami tengah melakukan sejumlah upaya untuk penanganan longsoran tersebut, di antaranya pemasangan sheet pile di sisi median untuk untuk proteksi lajur A (dari arah Jakarta menuju arah Semarang) dan juga untuk proteksi potensi gerakan di lokasi sliding," kata Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: