Punya Mobilitas yang Tinggi, Wartawan Juga Harus Divaksin

Punya Mobilitas yang Tinggi, Wartawan Juga Harus Divaksin

Selain tenaga kesehatan dan pelayan publik, wartawan juga harus divaksin Sinovac untuk mencegah penyebaran virus corona. Hal itu dikatakan kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal Hendadi Setiaji saat dilakukan vaksinasi.

Hendadi, Kamis (28/1) mengatakan,  para pencari berita mobilitasnya juga sangat tinggi. Mereka kerap bertemu dengan sejumlah elemen masyarakat. Mulai dari pejabat hingga masyarakat di tingkat bawah. 

"Wartawan juga harus divaksin, karena mobilitasnya cukup tinggi," katanya.

Tahap pertama ini, tambah Hendadi Setiaji, Pemkab Tegal mendapat kuota vaksin Sinovac sebanyak 10.280 vial. Vaksin itu diberikan kepada nakes dan tenaga penunjang. Saat ini, proses pemberian vaksin sedang dilaksanakan di sejumlah rumah sakit, puskesmas dan klinik. 

Bagi masyarakat yang hendak divaksin, harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan. Seperti batas usia 18 hingga 59 tahun, belum pernah dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19, dan tidak memiliki penyakit bawaan seperti infeksi akut, gangguan ginjal kronis, HIV, penyakit paru dan diabetes.

Sedangkan alur proses vaksinasi, nantinya akan disediakan empat tahapan. Tahap pertama masyarakat akan didata identitas diri melalui KTP. Tahap ke dua, pengecekan penyakit bawaan dan pengecekan suhu badan. Tahap ke tiga, proses vaksinasi sesuai prosedur. Tahap ke empat, observasi atau pemantauan oleh nakes terhadap KIPI (Kejadian Paska Imunisasi) yang membutuhkan waktu 15 sampai 30 menit. Selanjutnya pemberian kartu vaksin dan jadwal penyuntikan. 

"Setelah nakes dan petugas penunjang divaksin, nanti dilanjutkan kepada anggota TNI, Polri dan Satpol PP. Jumlahnya sebanyak 37.851. Selanjutnya untuk masyarakat rentan sebanyak 545.448 orang. Kemudian pelaku ekonomi dan masyarakat umum sebanyak 260.202 orang, dan lansia 156.767 orang," tambahnya.

Setelah divaksin, lanjut Hendadi Setiaji, masyarakat bisa memiliki imun yang kuat. Meski begitu, masyarakat harus tetap patuh protokol kesehatan. Memakai masker, jaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun. Sebab pemberian vaksin hanya sebagai upaya pencegahan semata. Dirinya berharap forkompinda bisa lebih memotivasi masyarakat agar tidak ada penolakan lagi, karena ini merupakan benteng perlawanan terhadap Covid-19. (guh/ima)

Sumber: