Dukung Vaksinasi Sinovac, Ketua DPRD Kabupaten Tegal Siap Divaksin

Dukung Vaksinasi Sinovac, Ketua DPRD Kabupaten Tegal Siap Divaksin

 DPRD Kabupaten Tegal mendukung upaya pemerintah pusat melakukan vaksinasi Covid-19 pada seluruh masyarakat. Bukti keseriusannya, dirinya siap untuk divaksin oleh petugas medis dari Dinas Kesehatan.

Ketua DPRD Kabupaten Tegal Haji Agus Salim SE MM, Kamis (21/1) mengatakan, untuk mengakhiri pandemi Covid-19 harus dilakukan vaksinasi. Karena sejauh ini, vaksin merek Sinovac dinilai aman dan halal. Karenanya, DPRD Kabupaten Tegal mendukung penuh upaya tersebut. 

"Saya pribadi siap untuk divaksin Sinovac. Dan secara kelembagaan sangat mendukung upaya vaksinasi. Semoga dengan ini bisa mengakhiri pandemi Covid-19," katanya. 

Kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal, tambah Haji Agus Salim SE MM, terbilang cukup tinggi. Update data hari ini, kasus positif Covid-19 mencapai 4.010 kasus, pasien sembuh 3.454 kasus, pasien isolasi mandiri 275 kasus, pasien dirawat 129 kasus, dan meninggal dunia 152 kasus. 

Oleh karena itu, semua pihak diminta untuk menyukseskan program vaksinasi. Terkait masih adanya keraguan masyarakat terhadap vaksin Covid-19, dirinya menegaskan bahwa vaksin tersebut halal dan aman. Maka dari itu masyarakat jangan ragu apabila nanti saat tiba waktunya untuk divaksin. 

"Vaksin ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan sudah melalui uji. Untuk itu masyarakat tidak usah ragu dan bimbang apabila masuk di dalam daftar yang mendapat vaksin," terangnya.

Dia yakin, adanya vaksin ini dapat melindungi keluarga dan tetangga. Dirinya mengajak dan mengimbau kepada masyarakat, untuk tetap disiplin protokol kesehatan. Agar kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal dapat ditekan penyebarannya. 

Sembari menunggu jatah vaksinasi, dirinya mengajak masyarakat untuk bersama-sama melawan Covid-19 dengan cara mematuhi protokol kesehatan, memakai masker, cuci tangan, jaga jarak serta hindari kerumunan. 

Terkait dengan kelompok yang rawan terpapar Covid-19 seperti halnya profesi wartawan, diminta untuk diprioritaskan mendapatkan vaksin. Hal itu dikarenakan mobilitas jurnalis cukup tinggi. Bahkan mereka kerap meliput kegiatan yang berbau Covid-19. 

Mulai dari pemakaman pasien, pasien yang dirawat hingga isolasi mandiri. Makanya, wartawan harus menjadi prioritas. Dirinya juga khawatir kalau bertemu dengan mereka, karena mobilitasnya tinggi. (ADV/guh/ima)

Sumber: