Beredar Isu Vaksin Covid-19 Mengandung Boraks, Merkuri, dan Unsur Babi, Politisi PKS: Segera Umumkan Uji Klini
Isu yang menyebutkan vaksin Sinovac mengandung boraks, merkuri, dan unsur babi dibantah Manajer Lapangan Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Universitas Padjadjaran (Unpad).
Ketua Tim Covid-19 F-PKS DPR RI, Netty Prasetiyani meminta Pemerintah segera memberikan penjelasan resmi hasil uji klinis tahap ketiga Sinovac. Ini perlu dilakukan agar masyarakat tidak panik.
“Isu beredar melalui pesan percakapan tersebut dapat membuat masyarakat bingung, panik bahkan bisa distrust terhadap pemerintah. Saat ini info melalui aplikasi komunikasi di handphone sangat cepat beredar. Jika tidak segera ditangani, hal ini berpotensi mengancam keberhasilan program vaksinasi,” ujarnya.
Ia melanjutkan, pemerintah harus membangun kepercayaan masyarakat terhadap program vaksinasi melalui komunikasi publik yang antisipatif.
“Sejak awal isu vaksin diangkat, telah menimbulkan pro kontra yang menyebabkan keraguan publik. Oleh karena itu, Pemerintah harus segera mengumumkan hasil uji klinis Sinovac secara transparan, akuntabel dan penuh kejujuran,” bebernya.
Jangan ada yang ditutupi apapun hasil uji klinis tersebut. Pemerintah juga harus memiliki kemampuan membangun komunikasi publik yang antisipatif, cepat dan akurat. Jangan sampai masyarakat lebih percaya pada info yang diperoleh melalui media sosial.
Netty juga meminta BPOM dan LPOM MUI agar segera menyelesaikan pekerjaannya.
“Saya ingatkan bahwa dijanjikan hasil uji klinis diterima pada akhir Desember atau awal Januari. Segera umumkan tingkat keampuhan, material yang terkandung, efek samping yang mungkin timbul, serta kehalalan vaksin Sinovac dan vaksin lain yang sedang dalam masa uji klinis,” tandasnya. (khf/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: