Tahun Baru, Enam Desa di Tiga Kecamatan Kebanjiran Hingga Satu Setengah Meter
Enam desa di Kabupaten Tegal terendam banjir, Jumat (1/1) lalu. Keenam desa itu tersebar di tiga kecamatan berbeda.
Di Kecamatan Slawi, banjir merendam sejumlah rumah warga di Desa Slawi Kulon dan Kudaile. Kemudian di Kecamatan Adiwerna, kediaman warga di Desa Tembok Banjaran, Tembok Lor dan Desa Kaliwadas juga tak luput dari limpasan air sungai.
Sementara di Kecamatan Dukuhturi, banjir terjadi di Desa Kupu. Berdasarkan informasi dari Tim Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tegal, bencana banjir itu tidak merengut korban jiwa.
Hanya saja, ratusan rumah warga terendam banjir. Ketinggian banjir bervariasi. Mulai dari 50 hingga 150 sentimeter.
"Banjir itu terjadi ketika hujan deras pada awal tahun baru 2021. Selain merendam rumah, banjir juga menggenangi akses jalan di enam desa itu," kata Ketua Pengurus PMI Kabupaten Tegal, Iman Sisworo, melalui Kepala Markas PMI, Sunarto, kemarin.
Dia menjelaskan, banjir di Desa Slawi Kulon karena luapan sungai kecil di desa tersebut. Ada beberapa rumah yang terendam banjir. Di Desa Kudaile juga sama, aliran sungai meluap dan menggenangi rumah warga dan akses jalan.
Begitu pula di Desa Tembok Banjaran Desa Tembok Lor dan Desa Kaliwadas Kecamatan Adiwerna, aliran Sungai Jembangan meluap dan merendam rumah serta jalan desa.
"Yang parah di Desa Kupu, air Sungai Kemiri meluap dan menggenangi ratusan rumah warga," sambungnya.
Dia menyatakan, sejauh ini tidak ada korban jiwa maupun luka. Bahkan, warga juga tidak mengungsi. Mereka memilih tetap tinggal di rumah karena banjirnya cepat surut.
Banjir disinyalir terjadi karena banyak warga yang membuang sampah di sungai, sehingga aliran sungai tersumbat dan akhirnya meluap. "Kami imbau agar warga tidak membuang sampah sembarangan. Supaya lingkungan tetap terjaga dengan baik," imbuhnya. (yer/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: