Pusing Ma
Ada satu kalimat yang bisa dihubungkan ke sana. Yakni: "perlunya para pengusaha besar ikut mengabdi untuk kepentingan rakyat".
Lantas media di Tiongkok mengungkit sejarah lama: 1890-1910. Di kurun itu muncul pengusaha besar di Tiongkok –terkaya saat itu. Namanya: Zhang Jian.
Dengan kekayaannya itu Zhang mendirikan universitas keguruan –seperti IKIP– yang pertama di Tiongkok. Itu lantas menjadi role model di Tiongkok: setiap provinsi pasti punya ''Normal University''. Berkat Zhang Juan sebelum tahun 1900, Tiongkok sudah punya perguruan tinggi khusus untuk melahirkan guru.
Zhang Juan juga mendirikan universitas umum. Yang sampai sekarang masih menjadi salah satu universitas terbaik di Tiongkok. Yakni Fudan University, Shanghai.
Ia juga mendirikan museum di kota kelahirannya: Nantong, dekat Shanghai. Itulah museum pertama di Tiongkok.
Di zaman dulu, orang-orang terkaya Tiongkok selalu dikenal lewat filantropinya. Di Xiamen pun peninggalan seperti itu juga terjadi.
Ada juga yang menghubungkan dengan dosa Jack Ma. Yakni dianggap terlalu vokal. Terutama saat mengkritik sistem perbankan di Tiongkok.
Semua rumor itu akhirnya terjawab. Bukan karena itu. Melainkan karena Ant Group dianggap monopolistik. Sebanyak 800 juta orang hidupnya terikat di Ant Group. Itu dianggap membahayakan. Juga dianggap terlalu menguasai.
Jack Ma diminta kembali ke bisnis awal: Alipay adalah layanan sistem pembayaran. Harus hanya itu. Itu pun besarnya sudah bukan main. Dan Alibaba adalah perusahaan logistik.
Tentu, kini, Jack Ma, 56 tahun, mantan guru bahasa Inggris, bershio naga, pusing sekali. Pusingnya orang kaya raya. Mungkin rasanya berbeda. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: