Kasus Tembus 1.997, Ada 18 Anak yang Diisolasi di Rumah Sakit

Kasus Tembus 1.997, Ada 18 Anak yang Diisolasi di Rumah Sakit

Penambahan kasus positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya tidak berimbang dengan jumlah pasien yang dinyatakan sembuh. Hal ini membuat jumlah pasien yang berstatus aktif sudah tembus angka seribu, Rabu (23/12) lalu.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya total kasus positif tercatat 1.997. Dari jumlah tersebut 1.034 di antaranya masih berstatus aktif setelah kemarin ada 131 kasus baru.

Data pasien positif di beberapa kelurahan pun mulai menginjak belasan dan bahkan puluhan di luar klaster pesantren. Seperti halnya di Kelurahan Kersamenak 33 orang, Panglayungan 32 orang, Sukamanah 30 orang dan beberapa kelurahan lainnya.

Terus bertambahnya jumlah pasien aktif ini menunjukkan tidak berimbangnya jumlah kasus baru dengan pasien yang sembuh. Tercatat jumlah pasien sembuh ada 923 dan 40 pasien positif meninggal dunia.

Dari informasi dari pihak Satgas, kasus baru yang jumlahnya ratusan ini sudah tidak lagi dari klaster pesantren. Mereka adalah hasil tracing kontak erat pasien positif dari mulai klaster keluarga, perkantoran dan perjalanan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr Uus Supangat mengatakan hasil tracing masih menemukan pasien-pasien baru. Termasuk pengembangan dari Aparati Sipil Negara (ASN) yang terpapar Covid-19.

“Klaster keluarga, perkantoran masih terus bertambah,” ujarnya.

Terpisah, Kabid Pelayanan RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya, H Dudang Erawan Suseno mengatakan saat ini pasien cenderung variatif. Bahkan mereka yang berusia di bawah umur pun cukup banyak.

“Ada 18 anak di bawah umur yang diisolasi,” terangnya.

RSUD saat ini sudah kembali melakukan penambahan ruangan isolasi. Pihaknya sudah membuka gedung tulip untuk menangani pasien positif Covid-19. “Sekitar dua minggu sudah kita buka,” terangnya.

Melihat penambahan kasus aktif yang terus naik, pihaknya berharap masyarakat bisa mematuhi protokol kesehatan. Pasalnya hal itu demi menjaga orang-orang yang ada di lingkungannya.

“Pikirkan keluarga kita dan saudara-saudara kita, apa tega jika sampai terpapar,” pungkasnya. (rga/zul)

Sumber: