Arus Mudik dan Balik Nataru, 518 Ribu Kendaraan Diprediksi Masuk Tol Pejagan-Pemalang

Arus Mudik dan Balik Nataru, 518 Ribu Kendaraan Diprediksi Masuk Tol Pejagan-Pemalang

Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) sebanyak 518 ribu kendaraan diprediksi akan masuk ke Jawa Tengah (Jateng) via Tol Pejagan-Pemalang.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Kepala Cabang Pejagan-Pemalang Tol Road (PPTR) Ian Dwinanto, Selasa (22/12). 

Jumlah kendaraan tersebut akan melintas saat arus mudik dan balik saat libur Nataru nanti. Tepatnya mulai dari Rabu (23/12) besok hingga 3 Januari mendatang. 

"Selama arus mudik dan balik Nataru ini, kendaraan yang akan melintas di Tol Pejagan-Pemalang kurang lebih mencapai 518 ribu kendaraan," ujarnya. 

Dijelaskannya, untuk puncak arus mudik libur Nataru diprediksi akan terbagi dalam dua periode. Dua periode ini yakni terjadi pada libur Natal dan libur tahun baru. Hal ini dikarenakan, untuk tiga hari yang awalnya cuti bersama tidak jadi atau dibatalkan. 

"Perkiraan traffic terbagi dua periode long weekend. Yakni, pada libur Natal dan libur tahun baru," jelasnya. 

Ditambahkannya, untuk puncak mudik libur Nataru diperkirakan terjadi pada Kamis (24/12) dan Rabu (30/12) mendatang. Dengan okupansi mencapai kurang lebih 50 ribu kendaraan per hari (dengan artian, dua hari itu kurang lebih 100 kendaraan). 

Untuk arus balik sendiri terjadi pada Minggu (27/12) dan Minggu (3/1) mendatang. Dengan okupansi kendaraan sama dengan arus mudik. 

"Untuk memperlancar arus mudik libur Nataru, kami membuka semua gardu sayap. Mulai dari Brebes Barat sampai dengan Tegal, kami buka full 3 entrance dan 3 exit. Dan tambahan jika lalin padat, kami siapkan masing-masing dua unit mobil reader di masing-masing gerbang," ungkapnya. 

Sementara, untuk antisipasi kepadatan pengunjung di rest area, pihaknya memberlakukan sistem buka tutup untuk menghindari kerumunan. Tiap rest area telah bekerjasama dengan dinkes dan kepolisian serta TNI untuk penegakan disiplin protokol kesehatan dan pengamanan area. 

"Selain itu, kapasitas maksimal di rest area pun kami batasi hanya 60 persen dari kapasitas total dengan memberlakukan sosial dan phsycal distance," pungkasnya. (ded/ima)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: