Angka Kemiskinan di Kota Tegal Terkendali

Angka Kemiskinan di Kota Tegal Terkendali

Meski sedikit mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, angka kemiskinan pada 2020 ini cukup terkendali. Situasi pandemi Covid-19, menjadi salah satu pemicu kenaikan itu.

Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono saat mengikuti Rapat Koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) secara virtual, Jumat (18/12) mengatakan, berdasarkan data BPS Jawa Tengah, tingkat kemiskinan di 2020 sebesar 7,80 persen. Jumlah itu, mengalami peningatan sebesar 0,33 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar 7,47 persen.

"Kenaikan itu sebagai dampak pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini," katanya.

Menurut Dedy Yon, mengingat dampak pandemi yang begitu besar, kenaikan relatif lebih kecil atau cukup terkendali apabila dibandingkan dengan wilayah lain. Selain mendukung penanggulangan Covid-19, baik aspek kesehatan dan sosial untuk mengurangi beban masyarakat miskin, pemenuhan akses kebutuhan dasar dan refokusing anggaran yang dilakukan juga difokuskan pada pemulihan ekonomi.

Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi mengungkapkan, sebagai agen percepatan pengentasan kemiskinan di daerah, peran TKPK menjadi sangat penting. Hal itu karena mereka akan melakukan koordinasi dan penghubung antara pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait dalam usaha pemulihan ekonomi daerah, apalagi pada situasi pandemic Covid-19.

“Kita patut bersyukur dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, kenaikan angka kemiskinan yang terjadi relatif lebih kecil atau cukup terkendali,” ujarnya.

Menurut Jumadi, berdasarkan rilis data BPS pada pertengahan Desember ini, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Tegal berhasil meningkat sebesar 0,14 poin, dari 74,93 menjadi 75,07. Angka ini termasuk kategori tinggi.

"Kota Tegal termasuk dalam 10 besar kabupaten kota dengan capaian terbaik di Provinsi Jawa Tengah," jelasnya.

Jumadi menjelaskan, komponen pembentuk nilai IPM itu ada 4 (empat) indeks. Yakni usia harapan hidup, harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah, dan pengeluaran perkapita. 

“Di tengah pandemik Covid-19 ini, kita mampu bertahan. Bahkan berhasil meningkatkan capaian kinerja pembangunan di beberapa aspek,” ujarnya.

Menurut Jumadi, capaian itu merupakan hasil dari kerja bersama. Dari unsur pemerintah melalui dukungan program penanggulangan dampak pandemi Covid-19 dari aspek sosial ekonomi.

"Kemudian ada juga dukungan perbankan serta dunia usaha khususnya melalui dukungan permodalan bagi UMKM serta CSR maupun unsur masyarakat, salah satunya melalui kegiatan jogo tonggo,” pungkasnya. (muj/ima)

Sumber: