Kapolda Metro Jaya Klaim Telajh Sajikan Fakta, Ferdinand Hutahaean: Tak Mungkin Polisi Asal Tembak
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengklaim telah menyajikan fakta terkait bentrok antara anggota polisi dengan Laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek KM 50.
"Kami mau menyajikan fakta, kami tidak mau membangun narasi dan itu akan kami support kepada semuanya," katanya usai mendatangi Komnas HAM, kemarin.
Fadil memenuhi panggilan Komnas HAM untuk diminta keterangan terkait peristiwa yang menewaskan enam anggota Laskar FPI. Fadil mengatakan akan selalu kooperatif berkaitan dengan investigasi yang dilakukan Komnas HAM.
Jenderal bintang dua ini mengaku seluruh fakta di lapangan akan disampaikan secara transparan dan akuntabel. "Polda Metro Jaya akan transparan dan memberikan ruang kepada Komnas HAM agar hasil investigasi ini menjadi akuntabel di mata publik," ujarnya.
Fakta-fakta yang diberikannya berbasis scienetific crime investigation. "Dan saya taat hukum hari ini, saya dipanggil saya datang, saya datang sendiri tak pakai diantar banyak-banyak orang," katanya.
Sementara anggota politisi PKS Aboe Bakar Al-Habsy meminta Komnas HAM lebih proaktif mengawal kasus tewasnya enam laskar FPI. "Saya berharap mitra-mitra kami lebih proaktif, khususnya Komnas HAM," kata Anggota Komisi III DPR ini.
Dia melihat kasus yang terjadi pada Senin (7/12) dini hari itu sangat berkaitan erat dengan perlindungan hak asasi manusia. "Ini bukan masalah ringan, tapi ini masalah serius yang menyangkut hak asasi manusia dan juga menyangkut kepercayaan seluruh rakyat Indonesia," ujarnya.
Sementara Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean meminta Komnas HAM tidak banyak berasumsi sebelum melakukan pemeriksaan terhadap polisi dan FPI.
“Ada baiknya @KomnasHAM tidak terlalu banyak bicara sebelum melakukan pemeriksaan terhadap semua pihak agar komentarnya utuh dan tidak sepotong-sepotong yang berpotensi membentuk opini dan kontroversi,” ujar Ferinand di akun twitternya, Senin (14/12).
“Jika baru mendengar satu pihak sdh komentar dan seolah sdh berkesimpulan, akan jadi konflik,” tuturnya lagi.
Lebih lanjut Ferdinand mengatakan, dia lebih memilih percaya kepolisian dalam kejadian itu. Menurutnya polisi telah bekerja profesional.
“Bagi saya, tak mungkin Polisi asal tembak atau main tembak untuk menghabisi nyawa orang. Untuk mendapatkan senjata, Polisi tak mudah begitu saja. Sekelas teroris Nurdin M Top saja berusaha ditangkap hidup-hidup. Polisi menembak untuk melumpuhkan pasti punya alasan kuat. Saya percaya Polisi,” tegasnya. (gw/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: