Kompolnas Sebut Memang Terjadi Penyerangan Aktif, Komnas HAM: Hormati Rekonstruksi, Itu kan Versi Mereka

Kompolnas Sebut Memang Terjadi Penyerangan Aktif, Komnas HAM: Hormati Rekonstruksi, Itu kan Versi Mereka

Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Benny Mamoto hadir dalam rekonstruksi tewasnya enam laskar Front Pembela Islam (FPI). Menurutnya, memperhatikan rekonstruksi tersebut, ada penyerangan aktif dari laskar FPI.

"Terima kasih saya bisa ikut dari awal sampai akhir dan saya bisa menyaksikan sendiri bahwa memang benar terjadi penyerangan yang aktif menyerang dari kelompok itu, dari awal," ujar Benny.

"Ini kiranya menjadi pemahaman kita bersama apa yang sesungguhnya terjadi," imbuhnya.

Sedangkan Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik tak mau mengomentari lebih banyak soal rekonstruksi yang digelar Polri. Dia mempersilakan Polri melakukannya.

"Kita menghormati rekonstruksi yang dibuat oleh pihak Polri. Itu kan versi mereka," katanya.

Dikatakannya, Komnas HAM akan tetap melakukan penelusuran fakta, data, dan juga memanggil sejumlah pihak yang berkaitan dengan kejadian tersebut.

"Tentu Komnas HAM dengan mandat yang ada sebagai lembaga negara independen menelusuri menurut data, informasi, yang kami kumpulkan sendiri. Nanti kami kroscek juga kepada pihak kepolisian, pihak lain, termasuk saksi-saksi lapangan yang sudah kami temui," ujarnya.

Terkait bukti-bukti dan fakta yang telah ditemukan Komnas HAM, Taufan belum bisa membukanya kepada publik. Saat ini bukti-bukti tersebut masih dianalisis dan terus dilakukan pemeriksaan terkait kebenarannya.

"Kita tidak akan bicara tentang substansinya (bukti). Tapi tahapan itu sudah kita lakukan. Kita sudah tiga hari tiga malam ada di lapangan, mengkroscek semua bahan dan informasi-informasi," katanya.

Taufan juga mengakui peristiwa bentrok berujung meninggalnya enam Laskar FPI ini menjadi tantangan berat bagi Komnas HAM. Terlebih Presiden Joko Widodo sendiri telah memberi kepercayaan kepada Komnas HAM untuk mengusut kasus tersebut.

"Bagi kami itu satu tantangan yang berat, kami harus mengungkap apa yang sebenar-benarnya. Bukan apa yang dimau oleh pihak tertentu. Kan pihak tertentu maunya digiring ke sini, yang di sana lain lagi. Kami tidak mau," katanya. (gw/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: