Tiba-tiba Muncul Melalui Pesan Suara, Habib Rizieq: Fitnah, Enam Laskar FPI yang Ditembak Mati Tak Dipersenjat
Habib Rizieq Shihab (HRS) menuntut keadilan atas tewasnya enam laskar Front Pembela Islam (FPI). Pernyataan tersebut dilontarkan melalui pesan suara yang beredar.
HRS dalam rekaman tersebut menegaskan rombongannya tak pernah mengganggu dan memepet mobil lain saat melintasi tol Karawang Timur pada Senin (7/12). Bahwa yang ada justru sebaliknya. Ada pihak lain yang justru memepet rombongannya.
"Mereka adalah orang-orang jahat yang ingin celakakan kami. Banyak mobil bergantian maju. Luar biasa (enam orang laskar pengawal HRS) syuhada melindungi karena tidak ada yang berhasil mencapai mobil saya," bunyi rekaman suara yang beredar, Rabu (9/12).
Dalam pernyataan itu juga ditegaskan bahwa para laskar pengawal HRS tak dibekali persenjataan. Klaim kepolisian atas kepemilikan senjata para laskar hanya fitnah belaka.
"Mereka berani tanpa senjata, fitnah mereka dipersenjatai karena kami tidak/ngira akan diperlakukan begitu. Pengawalan standar keluarga saja," katanya.
Meski demikian, HRS minta masyarakat menahan diri. Dan ditegaskannya, bahwa pihaknya akan menempuh prosedur hukum.
"Maka itu, saya minta kepada seluruh rakyat dan bangsa Indonesia, tahan diri, sabar, kita hadapi dengan elegan, kita tempuh prosedur hukum yang ada. Karena kalau prosedur hukum ini ditempuh dengan baik, insyaAllah semua akan terbongkar," katanya.
Dia yakin, pelaku penembakan enam laskar FPI itu segera terungkap. Demikian juga pihak-pihak di balik insiden tersebut. "Siapa yang melakukan pembantaian di lapangan, sampai siapa yang menjadi otak yang mengatur ini semua akan terungkap," jelasnya.
Menurut Habib Rizieq, cara merespons penembakan terhadap enam pengawalnya itu tidak perlu dengan emosi. Dia meminta pendukungnya tidak berjuang sendiri-sendiri.
"Tapi, kalau Anda emosi, kalau Anda berjuang sendiri-sendiri, maka ini akan terkubur, tidak akan pernah terungkap. Maka itu, saya minta sekali lagi, sabar, sabar, ada saatnya kita akan melakukan perlawanan, ada saatnya kita akan melakukan jihad fisabilillah," tutur dia.
Lebih lanjut dikatakannya sejumlah ormas Islam telah menyatakan sikap terkait insiden ini. Ormas-ormas Islam, meminta agar dibentuk tim independen untuk mengusut penembakan itu.
"Ormas-ormas Islam sudah memberikan pernyataan sikap, berbagai kalangan di mana kita kompak bahwa harus dibentuk tim pencari fakta independen yang melibatkan seluruh elemen, Komnas HAM, Amnesty International, dan bahkan kami minta juga Komnas HAM anak untuk ikut berbuat. Sebab di dalam kejadian itu ada terlebih 3 bayi dan masih ada lagi, yaitu 4 balita, ditambah satu lagi balita dari salah seorang anak kerabat kami," jelasnya.
HRS berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan seluruh institusi kenegaraan mengungkap fakta tewasnya enam laskar FPI itu. Sehingga akan diketahui fakta yang sebenarnya.
"Maka itu, saya ajak semua elemen bangsa ini, dari mulai presidennya, DPR-nya, dan seluruh institusi kenegaraan secara bersama-sama untuk mengungkap fakta yang sebenarnya, apa yang terjadi di balik semua ini," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: