Ridwan Saidi Sebut Pemerintah Akui Habib Rizieq Tokoh Besar: Sirene Selama Dua Menit di Petamburan Itu Sebuah

Ridwan Saidi Sebut Pemerintah Akui Habib Rizieq Tokoh Besar: Sirene Selama Dua Menit di Petamburan Itu Sebuah

Pengamat Politik Ridwan Saidi menyoroti pengerahan pasukan Komando Operasi Khusus atau Koopsus ke kawasan Petamburan Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.

Koopsus merupakan pasukan elite dari tiga matra yang berada di bawah Panglima TNI dan bisa diperintah langsung oleh Presiden.

“Itu pengakuan bahwa Habib Rizieq adalah tokoh besar,” ucap Ridwan dalam video berjudul Kerahkan TNI, Penguasa Akui Habib Rizieq Tokoh Besar yang disiarkan melalui chanel YouTube Refly Harun, Kamis (3/12).

“Indirect, pengakuan. Sadar atau mereka tidak sadari mengerahkan pasukan inti daripada segala inti, membunyikan sirene selama dua menit di petambutan, itu sebuah pengakuan,” sambung Ridwan.

Ridwan menyoroti banyaknya serangan yang ditujukan kepada Habib Rizieq dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

“Menurut saya apa bisa semudah itu menjamah Rizieq, menjamah Anies Baswedan? Hadiah, penghargaan internasional mengalir ke dia,” katanya.

“Ini makanya lihat politik itu dari helikopter, jangan lihat politik dari bawah, kepala dongak ke atas tuh leher pegal, akhirnya dikerokin pake gobangan,” kata Ridwan dikutip dari Fajar. 

Menurut Ridwan, Habib Rizieq dan Anies Baswedan bukan tokoh sembarangan. Keduanya mendapat perhatian dari luar negeri.

“Anies mendapat pernghargaan internasional jangan diabaikan. Habib Rizieq mendapat perhatian internasional jangan diabaikan. (Anies dan Habib Rizieq) tokoh yang diperhitungkan,” tandas Ridwan Saidi.

Dia pun menilai pencopotan spanduk dan baliho Habib Rizieq yang dimotori Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman, tidak mewakili pikiran dan pendapat TNI secara keseluruhan.
 
Ridwan menyebut banyak petinggi TNI yang tidak sependapat dengan langkah yang dilakukan Mayjen Dudung.

Ridwan berharap hubungan TNI dengan rakyat, hubungan TNI dengan Islam tidak terganggu dengan kasus baliho HRS.

Ia mengenang masa lalu ketika TNI bekerjasama dengan kelompok Islam untuk menumpas PKI di Indonesia.

“Waktu TNI dan Islam menghadapi PKI kan orang bilang formulanya itu 2H=1, dua hijau itu jadi satu,” ucap Ridwan. (pojoksatu/fajar/ima)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: