Buru dan Tindak Tegas Teror Sigi, kapolda: Tak Ada Gereja yang Dibakar
Terpisah, Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Abdul Rakhman Baso, menegaskan, tidak ada bangunan gereja yang dibakar dalam peristiwa tersebut. “Saya ingin meluruskan bahwa di situ tidak ada gereja yang dibakar,” tegasnya.
Dikatakannya yang dibakar hanya rumah yang dijadikan tempat pelayanan umat.
“Di lokasi TKP ada 50 rumah transmigrasi setempat dan 50 rumah itu ada sembilan yang dihuni tetap kalau yang lainnya kembali,” katanya.
Dari sembilan rumah ini, dihuni bukan hanya dari satu suku dan agama saja, namun terjalin toleransi yang sangat bagus di lokasi itu.
Dijelaskannya, Jumat (27/11) pukul 09.00 WIB, salah satu rumah di Desa Lemba Tongoa, didatangi delapan OTK (orang tak dikenal), yang masuk lewat belakang. Mereka mengambil beras 40 kilogram.
“Setelah itu melakukan penganiayaan tanpa ada pernyataan apa pun, menggunakan senjata tajam tanpa perikemanusiaan mengakibatkan empat orang korban,” katanya.
“Setelah itu OTK membakar rumah sebanyak kurang lebih enam rumah dan saya sendiri sudah cek langsung ke TKP kemarin. Dari enam rumah ini empat yang terbakar habis dua hanya dapur bagian belakang itu pun bukan rumah inti rumah tambahan beratapkan alang-alang,” katanya.
Baso memastikan pelaku kekerasan dilakukan kelompok MIT Poso pimpinan Ali Kalora.
“Dari keterangan saksi yang melihat langsung saat kejadian yang kita konfirmasi dengan foto-foto, DPO MIT Poso, ada kemiripan,” katanya.
Tujuan aksi kelompok MIT adalah menakuti masyarakat dan memecah-belah kesatuan dan persatuan warga yang selama ini sudah baik terjalin.
“Jelas tujuan pelaku melakukan aksinya agar terjadi perpecahan kesatuan, khususnya menjalang Pilkada ini, karenanya jangan sampai terprovokasi,” ungkapnya.
Dikatakannya, saat ini situasi sudah kondusif dan aparat keamanan sudah melakukan trauma heling kepada warga setempat. Bahkan, saat ini di lokasi telah ditempatkan sejumlah personel aparat keamanan.
Pada kesempatan yang sama Komandan Korem 132/Tadulako, Brigjen TNI Farid Makruf, menegaskan Satgas TNI-Polri Operasi Tinombala terus memburu para pelaku.
“Sekarang sedang kami pelajari dengan pengintaian kemudian lewat lain sebagainya. Kami berusaha terus mengejar mereka,” tegasnya.
Dikatakannya, personel TNI yang terlibat dalam Satgas Tinombala dilengkapi pasukan mengejar, intel, dan pasukan Satgas teritorial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: