Memo Meja
Oleh: Dahlan Iskan
KALIMAT ini seperti terucap tidak disengaja. Tapi satu kalimat ini dianalisis begitu banyak orang: itulah untuk kali pertama ada pertanda-pertanda Presiden Donald Trump menyadari terjadilah apa yang harus terjadi.
"Saya tidak akan memerintahkan lockdown," ujar Trump dua hari lalu, ketika untuk kali pertama pidato di depan publik setelah Pilpres. "Diharapkan peme... peme.. apa pun yang akan terjadi, siapa yang tahu, pemerintah yang mana pun..."
Kalimat itulah, meski tidak jelas, yang dianggap bawah sadar Trump sudah mulai mengaku kalah.
Baru malam harinya sedikit lebih jelas. Trump mengunggah tweet. Mungkin sengaja untuk memperjelas kalimat di pidatonya tentang Covid-19 di Gedung Putih itu.
"Dia menang karena Pilpresnya curang," tulis Trump.
Yang penting sudah mulai ada kata-kata ''ia menang''. Biar pun tidak menyebut ''ia'' itu siapa dan masih memberi embel-embel ''karena Pilpresnya curang''.
Itu sudah lebih maju daripada Twitter yang diunggah malam sebelumnya. Malam itu, hanya beberapa menit sebelum tengah malam, Trump seperti telat minum obat: ''Saya yang menang Pilpres''.
Tiba-tiba saja kalimat pendek itu muncul. Tanpa ada angin atau hujan. Karuan saja di bawah tweet itu diberi catatan merah oleh Twitter: tidak benar seperti itu.
Trump sendiri kelihatan lebih banyak mengisi waktu dengan bermain golf. Pun ketika terjadi Million Maga March. Ia tetap berangkat ke lapangan golf di Virginia. Pakai mobil. Dengan iringan panjang.
Rupanya selama di lapangan golf terus dilapori perkembangan Million Maga March itu. Trump pun ketika kembali ke Gedung Putih mampir ke arena demo. Trump menilai mereka itu pembawa suara kebenaran. Mereka pun terus menerus meneriakkan slogan ''Tambah empat tahun lagi''.
Sampai hari ini belum ada konfirmasi seberapa banyak pendukung Trump yang datang ke Washington DC itu. Juru bicara Gedung Putih menyebut 1 juta orang. Media-media utama menyebutkan ''puluhan ribu'' orang –bahkan ada yang memastikan paling banyak 10.000 orang. Trump sendiri akhirnya menyebutkan ''ratusan ribu'' orang.
Kalau saya lihat lokasi itu, Freedom Plaza, saya setuju dengan 10.000 orang itu. Ruang terbuka di situ tidak luas. Beda dengan Washington Mall yang pernah dipakai Million Man March dulu.
Freedom Plaza ini tidak jauh dari Gedung Putih –hanya sepelemparan batu. Khususnya dari Gedung Putih sisi gerbang masuk turis. Freedom Plaza itu tidak jauh dari Hotel Trump International –lima menit jalan kaki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: