17 Pedagang Positif Covid-19, Pasar Kupu Ditutup Tiga Hari, Danramil Imbau Jaga Jarak dan Pakai Masker

17 Pedagang Positif Covid-19, Pasar Kupu Ditutup Tiga Hari, Danramil Imbau Jaga Jarak dan Pakai Masker

Pemkab Tegal berencana menutup sementara pasar tradisional di Desa Kupu Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal, Jumat-Minggu (6-8/11). Kebijakan itu menyusul terpaparnya 17 pedagang yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19, setelah mengikuti beberapa kali tes swab atau uji usap.

Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Tegal Suspriyanti mengatakan penutupan dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 di lingkungan pasar. Nantinya, selama tiga hari itu, bangunan pasar tradisional itu akan disterilisasi dengan menyemprotkan cairan disinfektan 

"Penutupan sementara juga berlaku untuk para pedagang yang berdagang di luar pasar. Karena semua sudut pasar akan mulai disemprot disinfektan untuk mencegah penyebaran virus," katanya.

Menurut Suspriyanti, penutupan dilakukan setelah dilakukan tiga kali tes swab kepada para pedagang. Hasilnya, 17 pedagang diketahui positif Covid-19.

"Kamis (5/11) hari ini kita lakukan swab yang keempat, karena sebelumnya ada pedagang yang positif terinfeksi," katanya.

Nantinya, kata Suspriyanti, setelah pasar dibuka lagi hanya pedagang yang telah mengikuti swab yang dibolehkan berjualan. Para pedagang harus bisa menunjukan surat keterangan yang dikeluarkan dinas terkait.

Ditambahkan Suspriyanti, selain Pasar Kupu, dinasnya juga melakukan tes swab di dua pasar tradisional lainnya. Yakni Pasar Margasari dan Trayeman. 

Sebelum pelaksanaan tes swab keempat, Kamis (5/11), Danramil Dukuhturi Kapten (Inf) Radiono berkeliling pasar memeberikan imbauan menggunakan meghapone kepada para pedagang dan pengunjung pasar untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Bahkan, beberapa kali dia harus menegur pedagang dan pembeli yang tidak mengenakan masker.

Pasar Kupu menjadi pasar tradisional kelima di Kabupaten Tegal yang akan disterilisasi dengan cairan disinfektan. Sebelumnya, Sabtu (31/10) lalu, penyemprotan yang dilakukan petugas Palang Merah Indonesia (PMI) dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal dilakukan di Pasar Trayeman, Banjaran, dan Adiwerna.

Ketua PMI Kabupaten Tegal Iman Sisworo melalui Kepala Markas, Sunarto mengatakan penyemprotan massif cairan disinfektan dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Sejauh ini, sudah banyak klaster pasar di Kabupaten Tegal, sehingga penyemprotan akan dilakukan secara intensif dan kontinyu.

"Penyemprotan akan dimassifkan secara rutin," ujarnya singkat.

PMI, papar Sunarto, menerjunkan empat orang personelnya, yaitu Ari, Abdi, Hanif, dan Sukron. Mereka menyemprot setiap sudut ruangan, mulai dari halaman depan, toko, lapak pedagang, hingga toilet.

"Semuanya disemprot untuk mencegah penyebaran virus Corona," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Tegal, Hendadi Setiaji mewanti-wanti langkah utama untuk mencegah penyebaran Covid-19 adalah penerapan 3M. Yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun, termasuk melakukan penyemprotan cairan disinfektan.

Sumber: