Cek Banjir Kebumen, Ganjar Kaget Temukan Tanggul Sudah Dilubangi Warga

Cek Banjir Kebumen, Ganjar Kaget Temukan Tanggul Sudah Dilubangi Warga

Fakta mengejutkan ditemukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat melakukan pengecekan banjir di Kabupaten Kebumen, Selasa (3/11). 

Ternyata, jebolnya tanggul yang menyebabkan beberapa desa di Kecamatan Puring, Kebumen terendam banjir dan ribuan warga mengungsi dikarenakan warga melubangi tanggul untuk keperluan pengairan sawah.

Hal itu ditemukan Ganjar saat meninjau tanggul jebol di Desa Madurejo Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen. Menurut laporan Kepala Desa Madurejo Ajar Dwiyono dan Kepala Desa Sidobunder Sarno, tanggul jebol yang menyebabkan banjir di daerahnya itu, diakibatkan karena warga nekat melubangi tanggul untuk pengairan.

"Untuk itu kami minta bantuan pompa air, Pak, yang bisa menyedot air dari sungai ke sawah. Itu jebol karena warga melubangi tanggul," kata Ajar Dwiyono pada Ganjar.

Ganjar pun terkejut dengan laporan itu. Ia meminta kades dan aparat setempat dapat mengedukasi warga untuk menjaga tanggul agar tidak terjadi bencana.

"Tadi ada temuan yang disampaikan Pak Lurah. Kenapa tanggulnya jebol, karena di bawahnya dibolongi (dilubangi). Kenapa dilubangi, karena butuh air untuk pertanian. Maka saya minta ini tidak boleh terjadi lagi. Ayo warga semuanya tolong dijaga tanggulnya," kata Ganjar.

Terkait penyebab warga yang nekat melubangi tanggul karena membutuhkan pengairan sawah, Ganjar meminta ada solusi lain. Kades sudah mengusulkan agar pemerintah memberikan bantuan pompa air berkapasitas besar, dan menurutnya itu solusi bagus.

"Tadi Pak Lurah mengusulkan pompa, maka Pak Bupati Kebumen tolong dibantu. Kalau tidak bisa, nanti kami juga ikut bantu, Kementerian Pertanian, CSR pasti bisa bantu. Tapi ini tolong menjadi perhatian, karena kalau itu dijaga, maka semuanya bisa aman," tegasnya.

Banjir Surut, Tanggul Jebol Sudah Ditangani

Secara keseluruhan, Ganjar melihat penanganan banjir di Kebumen sudah sangat baik. Banjir yang menggenangi area pemukiman sudah surut dan ribuan pengungsi juga sudah pulang ke rumah masing-masing. Sementara, tanggul yang jebol di Desa Madurejo sepanjang 50 meter dan lebar 6 meter juga sudah ditangani oleh BBWS.

"Sekarang sudah ditangani, tanggul yang jebol juga sudah diperbaiki oleh BBWS dan saya minta dipercepat karena saat ini masih musim penghujan," ucapnya.

Untuk pengungsi, ribuan warga yang awalnya mengungsi di SDN 2 Madurejo dan di rumah panggung Sidobunder sudah pulang ke rumah masing-masing. Namun, posko pengungsian itu masih standby untuk mengantisipasi bencana selama proses perbaikan tanggul.

"Saya minta tempat-tempat pengungsian seperti ini ditata dan dikasih jarak. Kalau di gedung sekolah seperti ini, bisa menggunakan meja atau kursi siswa untuk penyekat, sehingga mereka punya jarak, nyaman, sirkulasi bagus dan aman karena masih pandemi. Saya minta BPBD Kebumen melakukan skenario ini," ujarnya.

Ganjar menegaskan, semua bantuan bencana alam di Jawa Tengah masih aman. Pihaknya siap mem-backup penuh BPBD Kebumen terkait pemenuhan bantuan itu.

Sumber: