Pertama Dalam Tujuh Bulan, 224 Jamaah Umrah Asal Indonesia Sudah Tiba di Jeddah

Pertama Dalam Tujuh Bulan, 224 Jamaah Umrah Asal Indonesia Sudah Tiba di Jeddah

Kerajaan Arab Saudi akhirnya mulai membuka umroh untuk jamaah asing pada Minggu, (1/11). Tercatat, sebanyak 10 ribu jamaah sudah tiba untuk melakukan ibadah.

Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Amr Al-Maddah mengatakan para jamaah harus menjalani isolasi selama tiga hari setelah kedatangan atau sebelum mulai ibadah.

"Ke-10 ribu jemaah yang datang itu, berusia 50 tahun atau lebih muda," kata Al-Maddah, Senin (2/11).

Al-Maddah juga telah meminta semua jamaah umrah yang tiba menjalani tes kesehatan untuk mengetahui apakah terinfeksi virus corona atau tidak. "Mereka akan diizinkan tinggal selama 10 hari di kerajaan," ujarnya.

Sementara itu, jamaah asal Indonesia dan Pakistan menjadi jamaah umrah internasional pertama yang tiba di Arab Saudi dalam tujuh bulan sejak penutupan akibat virus corona.

Mengutip dari Arab News, Sebanyak 262 jamaah umrah dari kedua negara itu tiba di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah, Minggu (1/11) waktu setempat.

Penerbangan pertama, dari Pakistan tiba pukul 4 sore waktu Arab Saudi membawa 38 jemaah, sedangkan penerbangan kedua dari Indonesia tiba pukul 6 sore dengan 224 jamaah. Para jamaah diterima Menteri Haji dan Umrah Muhammad Saleh Benten dan Wakilnya Abdel Fattah Mashat, serta Direktur Bandara, Issam Nour.

Pandemi virus corona sempat membuat Arab Saudi menutup pintu bagi jemaah asing untuk menunaikan haji atau umrah. Namun pada bulan lalu, Arab Saudi mulai mengizinkan warganya dan WNA yang ada disana melakukan umrah dengan kapasitas 30 persen, atau 6 ribu jamaah sehari.

Bila tak ada pandemi, setiap tahun jutaan orang berkunjung ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah umrah. Tercatat pada tahun lalu jemaah umrah mencapai 19 juta. Pandemi juga membuat para jamaah tidak lagi diperbolehkan menyentuh Ka'bah dan mencium Hajar Aswad.

Sebelum pandemi, lebih dari 1.300 hotel dan ratusan toko buka sepanjang waktu untuk melayani para peziarah yang mengunjungi kota suci Mekah dan Madinah. Namun sebagian besar telah kosong dalam beberapa bulan terakhir ini.

Ziarah agama telah menjadi tulang punggung dari rencana memperluas pariwisata di Arab Saudi, yang didorong oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk mendiversifikasi ekonomi Saudi.

Awalnya, Arab Saudi menargetkan ada kenaikan jumlah jamaah umrah menjadi 15 juta pada 2020 ini dan 30 juta pada tahun 2030, namun target pada 2020 terganggu oleh pandemi virus corona.

Sementara itu, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus, Kemenag, Arfi Hatim mengatakan, total ada 59.757 jemaah umrah Indonesia yang sudah mendapatkan nomor registrasi, namun terdampak oleh kebijakan Saudi karena pandemi Covid-19, sehingga tertunda keberangkatannya.

"Mereka sudah mendaftar di Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan sudah diinput dalam Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (SISKOPATUH)," kata Arfi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: