Tentara Indonesia Harus Siap Perang Hibrid, Presiden Jokowi: Antisipasi Revolusi Industri Jilid IV

Tentara Indonesia Harus Siap Perang Hibrid, Presiden Jokowi: Antisipasi Revolusi Industri Jilid IV

Senada dilontarkan pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Kertopati. Menurutnya TNI harus meningkatkan kemampuan dan persenjataannya menghadapi ancaman hibrida, yakni ancaman senjata kimia, biologi, radiasi, dan nuklir.

"TNI harus segera meningkatkan kemampuan dan persenjataannya untuk menghadapi ancaman CBRN (chemical, biology, radiation, and nuclear). Ini dikenal sebagai ancaman hibrida dan telah mengubah perspektif ancaman di masa mendatang," ujarnya.

Selain itu, dalam operasi militer selain perang (OMSP), TNI juga menghadapi tantangan baru, yakni penanggulangan bencana non-alam, yakni pandemi COVID-19. Pandemi COVID-19 merupakan ancaman nirmiliter, yang berbeda dengan ancaman militer dan nonmiliter.

"Dari Perspektif Sistem Pertahanan Negara, maka OMSP menghadapi Pandemi COVID-19 juga dapat diterapkan menghadapi ancaman senjata biologis," ujarnya.

Dikatakannya, ancaman senjata nuklir, senjata kimia, dan senjata radiasi memiliki skala tinggi untuk dideteksi dan ditangkal.

"Senjata biologi dan pertahanan negara anti senjata biologi merupakan ilmu pengetahuan yang harus dikuasai TNI," katanya.

Kemampuan TNI menghadapi ancaman senjata biologis pada gilirannya bisa diimplementasikan untuk menghadapi Senjata Pemusnah Massal (Weapon of Mass Destruction) lainnya.

"Melihat semakin luasnya ancaman dalam kurun waktu ke depan TNI membutuhkan peningkatan kualitas sumber daya manusianya sebagai bagian modernisasi Alutsista sehingga dibutuhkan kemampuan manajemen tempur dan diplomasi militer yang andal," katanya.

Sementara Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid meminta TNI dapat memperkuat alutsistanya. Sebab tugas TNI yakni menjaga Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sangat berat.

"Di tengah globalisasi, tantangan TNI akan semakin berat. Tantangan itu berupa ancaman ketahanan ideologi bangsa dan kesiapan alutsista," katanya.

Untuk menjaga wilayah teritori Indonesia yang sangat luas, dari Sabang sampai Merauke, dari Talaud hingga Rote, menurutnya TNI harus diperkuat alutsistanya.

“Sebagai negara kepulauan yang bentangannya sangat luas, TNI perlu alutsista yang lengkap. Hal demikian untuk menjaga kedaulatan dan teritori bangsa dan negara," ucapnya. (gw/zul/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: