Slogan Amien Rais adalah PAN dan PAN adalah Amien Rais Sudah Tak Berlaku Lagi
Ketokohan Amien Rais di tubuh partai bisa dibilang sangat melekat. Hanya saja, pendiri partai matahari terbit ini telah membuat partai baru. Sosok Amien dianggap sudah berlalu.
Politisi PAN Guspardi Gaus menegaskan, slogan Amien Rais adalah PAN dan PAN adalah Amien Rais sudah berlalu. Partai yang dibentuk sejak awal reformasi ini telah ditinggalkan. Partai Ummat jadi rumah baru bagi Amien.
"Sekarang ini tentu slogan itu sudah berlalu dan tidak ada lagi. Amien adalah PAN dan PAN adalah Amien itu sudah tidak berlaku lagi, sejak tokoh reformasi itu mendirikan Partai Ummat," kata Guspardi Gaus, Sabtu (3/10).
Guspardi Gaus juga ikut menanggapi Partai Ummat bentukan Amien Rais. Sebagai kader partai, dirinya menilai mendirikan partai adalah hak politik setiap anak bangsa yang dijamin oleh konstitusi.
Hanya saja, pendirian partai baru ini bagi Amien akan berimplikasi kepada figur beliau sendiri sebagai tokoh reformasi yang menggagas dan mendirikan PAN (Partai Amanat Nasional).
“Dengan mendirikan partai baru, tentunya pak Amien dengan sendirinya meninggalkan tujuan awal beliau saat mendirikan partai berlambang matahari putih yang dideklarasikan pada tanggal 23 Agustus 1998," kata dia.
Tujuan awal itu yakni membawa PAN sebagai pelopor reformasi dan barisan terdepan penjaga kedaulatan bangsa tentu belum tuntas sampai ke titik puncak. “Sekarang malah mendirikan partai baru. Apalagi eksistensi dan figur pak Amien itu sangat melekat dengan PAN sehingga ada slogan 'Amien Rais adalah PAN dan PAN adalah Amien Rais'," papar dia.
Guspardi juga menegaskan jika PAN tidak akan terganggu atas terbentuknya Partai Ummat karena memiliki basis suara yang berbeda.
Guspardi berpandangan, Partai Ummat lebih menyasar pemilih berbasis agamis, sementara PAN jelas menyasar pemilih dari kalangan nasionalis.
"Antara partai Amien Rais dan PAN itu berbeda. Kami dari PAN, segmennya berbeda dengan konstituen Partai Ummat, intinya, PAN siap berlomba berfastabiqul khairat/mencari kebaikan," imbuh Anggota Komisi II DPR ini.
Secara pribadi, Guspardi menghargai sikap Amien yang mendirikan partai baru setelah keluar dari PAN. Setiap Warga Negara Indonesia berhak berserikat karena dijamin oleh undang-undang.
"Siapa pun bisa mendirikan partai, itu adalah hak politik dan bagian dari demokrasi. Kami menghargai Pak Amien mendirikan partai dan mengucapkan selamat atas berdirinya Partai Ummat ini," ujarnya.
Terpisah, Akademisi Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai, bukan hal mudah untuk Partai Ummat bisa berkontestasi di dunia perpolitikan Indonesia. Apalagi, jika ketokohan Amien yang diandalkan. Pemilih milenial banyak yang kurang mengenal sosok Amien.
“Tak bisa hanya mengandalkan Amien Rais. Jadi perlu sosok lain dari Partai Ummat selain Amien Rais," ujarnya. Apalagi, sosok Amien hanya berafiliasi dengan kelompok Islam tertentu. Muhammadiyah. Meskipun Muhammadiyah saat ini juga tersebar mendukung partai-partai lain yang sudah eksis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: