Jawaban Menohok Andi Arief ke Mahfud MD: Orang Salah Itu Biasa, yang Gak Boleh Itu Berbohong

Jawaban Menohok Andi Arief ke Mahfud MD: Orang Salah Itu Biasa, yang Gak Boleh Itu Berbohong

Tidak diselenggarakannya Pilkada 2020 di DKI Jakarta, tidak ada korelasinya dengan tingginya kasus Covid-19 di Ibu Kota Negara itu. Tingkat kasus Covid-19 di Jakarta memang tinggi, karena mobilitas dan interaksi masyarakatnya memang tinggi.

Apalagi, di Jakarta kapasitas tes corona terus meningkat. Kapasitas tes Jakarta per minggu melebihi enam kali lipat standar WHO.

Jumlah orang dites di Jakarta terus meningkat seiring dengan bertambahnya kapasitas testing. Hingga 23 September 2010, Jakarta telah melakukan tes PRC terhadap 857.863 orang, atau 80.588 orang per sajuta pendduduk.

Dalam dua minggu terakhir, jumlah tes Jakarta meningkat secara signifikan. WHO menetapkan standar jumlah tes ideal bagi setiap wilayah sebanyak 1 orang per 1.000 populasi setiap minggu.

Jakarta secara konsisten telah melewati standar WHO ini dan terus meningkatkan kapasitas tes hingga saat ini mencapai lebih dari enam kali lipat standar WHO.

Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD menyebutkan bahwa penyebaran Covid-19 di Jakarta termasuk Aceh naik tinggi, meskipun kedua daerah tidak menggelar Pilada 2020.

Politisi Partai Demokrat, Andi Arief menduga, Mahfud MD tidak mengupdate data, sehingga muncul pernyataan seperti itu.

"Pak Prof @mohmahfudmd menurut saya hanya kurang input jumlah orang ditest," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokra itu di akun Twitter @AndiArief, Sabtu (3/10).

Menurut Andi Arief, kalau Mahfud MD mendapatkan data terbaru, pasti akan segara menyampaikan evaluasi.

"Kalau dapat data bahwa jumlah penduduk DKI yang lakukan test hampir sama dengan gabungan 33 propinsi lainnya, pasti kesalahan analisa akan segera dievaluasi," ucapnya.

"Orang salah itu biasa, yang gak boleh itu berbohong," tutup Andi Arief dalam twit yang sama. (rmol/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: