WHO Sediakan Rapid Test untuk Negara Miskin Rp74 Ribu per Unit

WHO Sediakan Rapid Test untuk Negara Miskin Rp74 Ribu per Unit

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan sekitar 120 juta tes diagnostik cepat (rapid test) Covid-19 akan tersedia untuk negara miskin. Adapun harga maksimal yang patok berkisar USD5 (Rp74.491) per unit.

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, perusahaan Abbott dan SD Biosensor, bersama Yayasan Bill & Melinda Gates, sepakat menyediakan 120 juta unit rapid test Covid-19 yang baru, sangat portabel, dan mudah digunakan selama periode enam bulan.

"Produsen obat Abbott dan SD Biosensor sudah setuju dengan Bill and Melinda Gates Foundation untuk memproduksi 120 juta unit tes dalam waktu eman bulan," kata Tedros dilansir Reuters, Selasa (29/9).

"Tes baru yang mudah dibawa dan mudah digunakan" ini akan memberi hasil dalam 15-30 menit, bukan lagi hitungan jam atau hari," sambungnya.

Tedros menambahkan, bahwa dalam konferensi pers di Jenewa, Swiss pada Senin (28/9), tes tersebut saat ini masing-masing dihargai lima dolar AS. Namun, ke depannya diharapkan menjadi lebih murah.

"Ini akan dapat memperluas pengujian, apalagi di daerah yang sulit terjangkau, yang tidak memiliki fasilitas laboratorium atau tenaga medis yang cukup terlatih untuk melakukan tes," ujarnya.

"Hal ini dinilai penting meningkatkan kapasitas pengujian dan sangat penting untuk daerah dengan transmisi tinggi," imbuhnya.

Tedros menyebutkan, kesepakatan ini akan menjangkau 133 negara, termasuk banyak negara di Amerika Latin yang terpukul karena pandemi dalam hal tingkat kematian dan penularan.

"Ini adalah tambahan penting untuk kapasitas tes mereka, terutama di kawasan dengan tingkat transmisi yang tinggi," ucapnya

Menurut Tedros, di sejumlah negara dengan tingkat penularan tinggi, termasuk India dan Meksiko, jumlah tes yang rendah telah mengaburkan penyebaran aktual wabah Covid-19.

"Ini akan membuat perluasan tes, khususnya di daerah yang sulit terjangkau, yang tak memiliki fasilitas laboratorium atau tenaga kesehatan yang cukup terlatih untuk mengoperasikan tes," pungkasnya. (der/zul/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: