PSI Usul Bawa Paku Sendiri saat Coblosan, Netizen: Bilik Kardusnya Juga Sekalian dong...
Netizen mengolok-olok usulan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) agar masyarakat membawa paku sendiri, saat hendak mencoblos dalam pilkada nanti. Usulan itu dinilai sangat tidak cerdas.
Unggahan meme Pinterpolitik pmisalnya. Di dalamnya terdapat pernyataan Koordinator Jubir PSI, Kokoh Dirgantoro yang meminta masyarakat membawa paku sendiri dari rumah untuk mencegah penularan Covid-19.
“Setuju gak sih guys dengan usulan PSI ini?” ujar Pinterpolitik dalam caption.
“Bilik kardusnya sekalian juga. Banyak orng yang gantian in out ke bilik kardus tuh. Sejatinya langsug didisinfektan. Tinta usai coblosnya juga disajikan sejumlah pemilih/ kertas suara. Hand sanitizer, pengukur suhu di tiap TPS...berapa triliyun lagi ya kira-kira nih,” ungkap Fidi_Kazuya.
Wanrosadi menilai usulan PSI tidak cerdas. Kata dia, ide PSI buruk padahal partai anak muda dan pintar-pintar. Kata dia, membeli paku cuma beberapa biji saja hanya bikin susah rakyat saja.
“KPU aja ngemodal beli paku yang banyak. Klo nggak, tolong ada tukang cuci paku di TPS,” katanya.
“Dungu emang gratis, tapi jangan diborong sendiri. Jelas-jelas rakyat mau tunda, boikot bahkan golput pilkada. PSI cuma bisa ngomong bawa paku,” tutur Ekaaku2020.
Cimiwwwa mengungkapkan, saat ini jaman sudah canggih. Dia bilang, sekarang sudah banyak anak-anak bootcamp IT Dan tinggal bikin aplikasi, terus vote di rumah.
“Katanya mau revolusi industri 4.0, tapi kok masih pake cara zaman Nokia 6600? Yha kalo gue sih mending di rumah aja ketimbang ribet bawa paku segala,” ujarnya.
“Langsung tanya jawab saja pemilik hak pilih dengan petugas KPPS mau pilih nomor berapa? Langsung dijawab pemilih dan ditulis di papan rekapitulasi... Langsung ketahuan pemenang nggak perlu kardus digembok. Demokrasi itu tidak malu malu,” sindir 222Robinhood.
FaizinYasin menyarankan pemerintah dan KPU menyediakan cairan pencuci tangan di lokasi pencoblosan. “Lebih baik disediakan hand sanitiser aja, lebih praktikal ketimbang bawa paku dari rumah,” ungkapnya.
“Aneh...ngotot amat sih @KPU_RI, apa ndak mikir keselamatan rakyat. Paku bawa sendiri tapi surat pemilihannya pindah-pindah tangan, dipegang-pegang oleh petugas, terus petugasnya OTG maka tamatlah sudah. Belum lagi kalau dalam bilik ada orang yang wahing dan buka masker,” kata Ini7indonesia.
Jalilloilatu mengatakan, membawa paku saat pencoblosan bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain. Dia bilang, berbahaya bila masyarakat membawa paku sendiri.
Pilkada di daerah potensi konfliknya lebih besar ketimbang kota. “@KPU_ID pertimbangkan lagi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: