Santai Balas Sindiran Wakil Ketua KPK, Febri Diansyah: KPK Harus Dijaga Lebih Kuat
Sebanyak 37 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengundurkan diri. Yang terbaru, Febri Diansyah juga mundur. Mantan juru bicara dan Kepala Biro Humas KPK tersebut memilih akan berkarir di tempat lain.
Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron menghormati keputusan pribadi pegawai KPK. Namun, lanjutnya, apa pun alasannya, KPK bukan tempat untuk bersantai. Menurutnya, KPK adalah candradimuka bagi para pejuang antikorupsi.
"Kami tidak bangga kepada mereka yang masuk dengan segala kelebihannya. KPK adalah tempat pertempuran. Kami sangat berbesar hati dan berbangga kepada mereka yang bertahan di KPK bersama kami dengan segala kekurangan KPK saat ini. Pejuang tak akan meninggalkan gelanggang sebelum kemenangan diraih. Selamat kepada yang masih mampu setia mencintai KPK," kata Nurul Ghufron di Jakarta, Sabtu (26/9).
Seperti diketahui, mantan juru bicara dan Kepala Biro Humas KPK, Febri Diansyah, baru-baru ini mengundurkan diri. Selain Febri, sudah ada 37 pegawai KPK lainn mundur dalam kurun waktu setahun ini.
Dari 37 pegawai yang mengundurkan diri tersebut, 29 pegawai tetap dan 8 pegawai tidak tetap. Menanggapi hal tersebut, Febri Diansyah menegaskan dirinya tidak lari dari perang melawan korupsi.
Dia mengatakan kondisi KPK telah berubah. Karena itu, lanjutnya, KPK harus dijaga lebih kuat. Baik dari dalam maupun dari luar. Meski begitu, Febri tetap menghormati pilihan teman-temannya yang masih bertahan di lembaga antirasuah tersebut.
Menurut Febri, perang besar yang dihadapi adalah melawan korupsi. Karena itu, dirinya memilih pertempuran lain dalam peperangan yang sama.
"Jawaban untuk pertanyaan, apakah keputusan ini seperti lari dari perang? Perang besar kita adalah perang melawan korupsi. Dalam perang ini, banyak pertempuran yang harus dihadapi. Pamit dari KPK saat ini seperti memilih pertempuran lain dalam peperangan yang sama. Melawan korupsi," paparnya. (rh/zul/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: